Persaingan para kandidat ajang A Day In My Life "Jadi Wali Kota Tangerang" yang telah memasuki tahap akhir makin panas. Setelah sebelumnya ada 220 siswa yang mendaftar, di tahap akhir ini mereka tersisa 12 orang yang harus bersaing untuk menjadi pemenang. Kedua belas peserta tersebut menyampaikan ide dan gagasan dihadapan para juri yaitu praktisi Pendidikan Arum Puri Suryandari, kemudian peneliti Kebijakan Publik dari IDP LP Riko Noviantoro dan juga Pj Wali Kota Tangerang Dr. Nurdin.
Ada yang ingin menambah transportasi publik di kota Tangerang, ada juga yang ingin mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah, dan ada juga yang ingin menjadikan kota Tangerang sebagai kiblat olahraga elektronik (e-sport).
Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, mengungkapkan banyak ide menarik yang muncul dari para pelajar yang ikut ajang "Satu Hari Jadi Wali Kota". Dimana ide-ide tersebut original keluar dari para siswa yang sangat peduli terhadap kotanya.
"Banyak ide - ide kreatif yang muncul dari wawancara yang tadi dilakukan bersama para pelajar yang ikut serta," jabar Dr. Nurdin usai wawancara yang berlangsung di ruang kerja Wali Kota Tangerang, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa (30/4).
Lebih lanjut Pj menjelaskan, nantinya para pemenang dari kompetisi A Day In My Life " Jadi Wali Kota Tangerang" akan berkesempatan untuk merasakan kegiatan sehari - hari yang dilakukan oleh pemimpin di Kota Tangerang, tepat pada momen Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei mendatang.
"Semoga bisa menjadi inspirasi bagi pelajar lain untuk berkontribusi bagi Kota Tangerang," jelasnya.
Salah satu peserta kompetisi, Yolina Ruchika pelajar SMA N 9 menganggap ajang tersebut menjadi wadah bagi dirinya untuk menyalurkan ide, gagasan maupun kritikan yang bisa berguna bagi Kota Tangerang.
"Selain itu juga bisa menambah relasi dengan bisa mendapat teman baru dari berbagai sekolah," beber Yolina.
Hal senada juga disampaikan oleh Johanes Vicko, siswa SMP PGRI 1 Kota Tangerang, dirinya merasa program A Day In My Life " Jadi Wali Kota Tangerang" yang juga pertama kali digelar menjadi sarana baginya untuk mendalami ilmu kepemimpinan serta untuk mengetahui lebih banyak tentang Kota Tangerang.
"Ini juga jadi motivasi bagi saya untuk bisa lebih berkembang," pungkas Johanes.