Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang melakukan distribusi tablet penambah darah kepada siswi SMP dan SMA sederajat se-Kota Tangerang. Pemberian tablet tambah darah didistribusikan melalui 39 puskesmas ke sekolah-sekolah di Kota Tangerang.
Kepala Dinkes, Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Tangerang dalam mencegah stunting mulai pada kalangan remaja putri di Kota Tangerang. Pasalnya, penanganan stunting tidak hanya berfokus pada anak balita atau ibu hamil tetapi juga melibatkan remaja putri.
Anemia atau kekurangan darah pada remaja putri merupakan salah satu faktor awal timbulnya stunting atau gizi buruk bagi balita. Studi dan pemeriksaan medis menyebutkan bahwa remaja putri yang menderita anemia di masa depan saat menjadi ibu, rentan melahirkan bayi stunting.
“Remaja perempuan tidak boleh anemia, karena pada saat hamil anemia, akan kekurangan gizi, pastinya bayinya juga kekurangan gizi. Kemudian, pada saat melahirkan, kalau masih anemia akan terjadi pendarahan dan mengakibatkan kematian pada ibu dan bayi. Hal-hal inilah yang kita cegah sedini mungkin dengan pendistribusian tablet tambah darah ke sekolah-sekolah,” ungkap dr Dini, Kamis (25/1/24).
Sementara itu, Kepala Puskesmas Jatiuwung dr Wien Agung mengatakan Puskesmas Jatiuwung mendistribusikan 17.100 tablet penambah darah untuk 1.710 sasaran remaja putri, yang tersebar di sembilan SMP dan enam SMA sederajat.
“Satu siswa akan menerima 10 tablet, disetiap sekolah juga dibentuk duta remaja yang diberi nama Duta Remaja Antianemia. Harapannya, Ini menjadi perhatian semua pihak dan maksimal secara pendistribusian dan proses konsumsinya,” kata dr. Wien.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Puskesmas Tanah Tinggi, dr. Fery Ferdiansyah yang menyatakan Puskesmas Tanah Tinggi akan mendistribusikan 13.000 tablet dengan sasaran 1.300 remaja putri. “Saat ini, pendistribusian sudah berjalan secara bertahap. Pendistribusian, pastinya juga beriringan dengan edukasi dan sosialisasi pengetahuan mengenai anemia dan pencegahan stunting,” katanya.