Setiap kota besar selalu memiliki landmark ikonik yang menjadi representasi dan ciri khas kota tersebut. Termasuk di Kota Tangerang, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang juga membangun beberapa landmark ikonik yang kini berkembang menjadi destinasi wisata urban (urban tourism) di Kota Tangerang.
Satu dekade berjalan, Pemkot Tangerang di bawah kepemimpinan Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, berhasil membangun beberapa landmark ikonik yang tersebar di berbagai wilayah Kota Tangerang. Pembangunan landmark tersebut dinilai sangat efektif, karena berhasil dikembangkan menjadi destinasi wisata lokal yang banyak dikunjungi masyarakat dari dalam maupun luar Kota Tangerang. Seperti, Masjid Raya Al A’zhom, Jam Gede Jasa, Jembatan Berendeng di Sungai Cisadane, Pusat Kuliner Pasar Lama, serta 140 taman tematik yang didalamnya termasuk Taman Elektrik, Taman Potret, Taman Gajah Tunggal, dsb.
“Walaupun Kota Tangerang tidak memiliki tempat wisata alam yang menarik untuk dikunjungi, kami ingin warganya tetap bisa rekreasi di kotanya sendiri. (Lewat komitmen tersebut) kami membangun beberapa tempat wisata, seperti taman-teman tematik yang semuanya disediakan secara gratis untuk semua kalangan,” ujar Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, mengutip dari buku “Arief R. Wismansyah: 15 Tahun Pengabdian di Kota Tangerang: Menata dengan Jiwa, Melayani dengan Hati.”
Tidak hanya itu, Pemkot Tangerang juga dinilai inovatif dalam upaya pembangunan beberapa landmark di Kota Tangerang. Salah satunya, Pemkot Tangerang berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan swasta untuk bekerjasama membangun atau merevitalisasi beberapa landmark tersebut yang kini menjadi ikon kebanggaan masyarakat Kota Tangerang. Hal ini dinilai sebagai terobosan yang menarik, selain karena mengefisiensikan anggaran juga mendorong partisipasi masyarakat secara langsung dalam proses pembangunan di Kota Tangerang.
“Beberapa landmark juga dibangun atas kerja sama dengan pihak swasta. Contohnya, Taman Gajah Tunggal yang ada di Cikokol, Kota Tangerang. Saat ini, ruang publik tersebut berhasil menjadi destinasi taman edukasi potensial yang mempunyai daya tarik tersendiri bagi banyak masyarakat Kota Tangerang,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Rizal Ridolloh.
Saat ini, beberapa landmark ikonik tersebut tidak hanya berfungsi sebagai destinasi wisata lokal semata, melainkan juga berfungsi sebagai ruang publik untuk “refreshing” masyarakat di tengah intensitas mobilitas aktivitas yang sangat padat di Kota Tangerang.