Kota Tangerang memiliki berbagai budaya dan tradisi. Salah satunya, budaya dan tradisi masyarakat etnis Tionghoa yang sangat mudah ditemui di beberapa sudut Kota Tangerang. Tokoh-tokoh etnis Tionghoa juga banyak yang terlahir di Kota Tangerang. Salah satunya, Kapiten Oey Kiat Tjin.
Dijelaskan oleh Content Creator Budaya Peranakan Tionghoa, Elsa Novia Sena bahwa Oey Kiat Tjin adalah seorang Landheer Karawatji atau tuan tanah. Kemudian, ia menjadi Kapitein der Chinezen Tangerang atau pemerintahan sipil Tionghoa lokal terakhir di Tangerang pada tahun 1928.
"Pada zaman Belanda dulu, kapitan itu yang memimpin sebuah wilayah. Sama halnya seperti seorang Wali Kota, Camat, dan Lurah. Kapiten Oey Kiat Tjin mengatur perizinan legal masyarakat, politik, hingga ritual keagamaan. Ayahnya, Oey Djie San juga dulu adalah seorang Kapitan dan wafat pada 11 Oktober 1925. Ia lalu melanjutkan selama enam tahun sampai sebelum wafat pada tahun 1934," lanjutnya.
Ia melanjutkan, setelah selesai masa pemerintahan Belanda sistem kapitan tidak dilanjutkan. Sehingga, Oey Kiat Tjin menjadi Kapitan terakhir yang ada di Kota Tangerang.
Selain itu, Elsa juga menanggapi bahwa pengajuan Makam Kapiten Oey Kiat Tjin menjadi Cagar Budaya merupakan langkah yang sangat baik. Ia berharap, dengan diajukannya Makam Kapiten Oey Kiat Tjin menjadi Cagar Budaya dapat menjadi edukasi bagi masyarakat Kota Tangerang lainnya akan sejarah yang ada khususnya tentang peranakan Tiongha Cina Benteng.
"Mudah-mudahan, Makam Kapiten Oey Kiat Tjin dapat segera menjadi Cagar Budaya. Sehingga, jejak sejarah peranakan Tiongha Cina Benteng di Kota Tangerang dapat lestari dan menjadi edukasi bagi masyarakat Kota Tangerang," harapnya.
Sebagai informasi, makam Kapiten Oey Kiat Tjin berlokasi di Jalan Cinda RT 001/RW 003, Nusa Jalan Cinda RT 001/RW 003, Nusa Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.