Hampir setiap hari, Wahyu Utami pemilik usaha Keripik Pisang Shafwah yang berada di Garden City Residance, Periuk, Kota Tangerang menghabiskan waktu mengiris tipis pisang raja nangka yang Ia gunakan sebagai bahan utamanya lalu menggorengnya sampai garing.
Bagaimana tidak, setiap harinya Wahyu harus melayani puluhan bungkus keripik pisang yang Ia pasarkan. Yakni, keripik pisang original dan manis, keduanya sama-sama banyak peminatnya.
Ia mengklaim produk buatannya ini memiliki tekstur renyah, garing, empuk, bersih, namun tidak terlalu manis. Sehingga, dalam satu bulan produk buatannya ini bisa habis terjual sebanyak 600 bungku hingga seribu bungkus.
“Keripik Pisang Shafwah terjadi peningkatan orderan pada hari-hari besar, seperti Lebaran atau Natal atau seperti akhir tahun. Itu bisa ribuan bungkus terjual dalam satu momen saja. Renyah tanpa pemanis buatan, membuat konsumen tak bisa berhenti saat menikmatinya,” kata Wahyu.
Keripik pisang dari Kampung Atang ini baru memproduksi dua rasa dengan harga yang terjangkau. Yakni, Rp52 ribu per satu kilonya, dan Rp12 ribu untuk ukuran 250 gram. “Alhamdulillah setelah keluar kerja dan fokus di usaha keripik pisang, omzet saya satu bulan bisa mencapai Rp6 jutaan. Bahkan kalau di moment Lebaran bisa lebih atau dua kali lipat,” ucapnya.