Masyarakat Kota Tangerang secara umum tidak pernah bisa lepas dari kebutuhan listrik yang dipasok Perusahaan Listrik Negara (PLN). Termasuk mengenai pembaharuan sistem yang digunakan PLN, masyarakat Kota Tangerang sangat penting untuk mengetahui perihal informasi berikut. Salah satunya, mengenai peralihan penggunaan dari sistem meter konvensional dengan sistem smart-meter yang saat ini dikembangkan oleh PLN secara umum.
PLN menjelaskan, sejak tahun 2017 sampai sekarang telah mengembangkan smart-meter bebasis Internet of Things (IoT) dengan menggunakan Advanced Metering Infrastructure (AMI). Sebelumnya, PLN lebih dulu menggunakan meter konvensional untuk mengukur penggunaan listrik konsumen dengan sistem manual pencatatan oleh petugas dari rumah ke rumah. Kini, secara perlahan, PLN mulai mendorong masyarakat untuk mengubah meteran listrik di rumah masing-masing, dari sistem konvensional menuju sistem smart-meter yang diakui banyak memiliki keunggulan.
“Meter listrik sistem konvensional perlahan telah kami tinggalkan. Mengingat, sistem terbaru (smart-meter) berbasis IoT memiliki banyak keunggulan, seperti inovasi ini mampu meningkatkan layanan dua arah secara lebih baik, yakni antara PLN dengan pelanggan (masyarakat) secara real time, tidak sekadar pengumpulan data otomatis saja,” jelas PLN melalui akun media sosialnya di Instagram/@pln.cikokol, Selasa, (11/7/23).
Informasi lebih lanjut menjelaskan, perbandingan di beberapa sektor juga membuktikan bahwa meter dengan sistem terbaru (smart-meter) dapat bekerja lebih efektif dan efesien dibanding dengan sistem konvensional yang dulu digunakan. Seperti, sistem konvensional membutuhkan petugas untuk melakukan tugas door to door untuk mencatat secara manual, sedangkan sistem terbaru bisa dilakukan tanpa petugas di lapangan dengan hasil yang lebih canggih, akurat, dan berkualitas.
“Perbandingan lain, seperti sistem konvensional belum ada monitoring realtime (informasi akan muncul hanya di akhir bulan), sedangkan sistem smart-meter menggunakan monitoring secara realtime. Selanjutnya, sistem konvensional tidak menghendaki pelanggan bisa mengendalikan penggunaan energi dan rekening listrik, sedang sistem smart-meter menghendaki layanan tersebut bahkan mampu mendeteksi gangguan lebih dini,” lanjutnya.
Terakhir, perbandingan yang lebih terasa adalah mengenai aksesibilitas yang dirasakan pelanggan. Sistem konvensional belum terintegrasi dengan layanan internet, sedang sistem smart-meter sudah terintegrasi dengan layanan PLN via PLN Mobile.
Jadi, setelah mengetahui penjelasan dari perbandingan tersebut, pelanggan atau masyarakat yang masih menggunakan meter listik sistem konvensional bisa beralih ke meter listrik sistem smart-meter atau yang biasa lebih dikenal dengan sebutan “meteran pulsa” atau “meteran token.” Untuk layanan peralihan tersebut, bisa menghubungi PLN terdekat dari lingkungan tempat tinggal.