Cegah kenaikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), Pemerintah Pusat melalui Tim Verifikasi Monitoring dan Evaluasi (MONEV) Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) yang terdiri dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), mengunjungi Kelurahan Kunciran Indah pada Kamis (03/11/22), untuk melihat program G1R1J yang sudah berjalan.
"Intinya, kami melakukan MONEV ini adalah untuk melihat program G1R1J yang sudah lama berjalan, apakah masih efektif, apa perlu ditingkatkan lagi, kalau sudah jalan kami evaluasi bagaimana hasilnya. Untuk Kota Tangerang, kalau kami beri skala 1-100 persen ini sudah cukup baik, 85 persen. Hanya perlu ditingkatkan lagi masalah yang lebih teknis saja dan kemarin sempat tersendat pandemi, mungkin bisa diaktifkan kembali," ungkap Tim Kerja Penyakit Tularvector Kemenkes, dr. Agus Handito.
Di lokasi yang sama, Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr. Harmayani mengatakan bahwa seluruh wilayah di Kota Tangerang sudah diberikan sosialisasi, edukasi terkait G1R1J dan juga Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
"Seluruh wilayah di Kota Tangerang sudah kami sosialisasikan terkait G1R1J dan juga PSN. Tetapi, Kelurahan Kunciran Indah kami pilih karena sudah dua tahun wilayah ini tidak fogging. Artinya, warganya sudah mengerti bagaimana cara penanganan dab juga PSN ini," ujarnya.
dr. Harmayani melanjutkan, jika ingin mencapai tidak adanya kasus DBD di Kota Tangerang, seluruh wilayah harus melakukan G1R1J secara masif dan juga berkesinambungan tanpa menggantungkan seluruhnya kepada kader-kader di wilayah.
"Jadi, kalau ingin kasus DBD ini tidak ada, berarti harus melakukan G1R1J ini secara masif dan juga berkesinambungan di seluruh wilayah di Kota Tangerang. Kalau warga mengerti cara mengecek jentik sendiri, langsung saja cek jangan menggantukan ke kader-kader," lanjutnya.
Lurah Kunciran Indah, Yudi Hendra Permana berharap dengan adanya program G1R1J ini masyarakat dapat melakukan antisipasi adanya kasus DBD khususnya di wilayah Kelurahan Kunciran Indah, dengan menjadi kader Jumantik di rumah sendiri.
"Harapannya ke depan, ini bisa menjadi langkah awal bagi masyarakat terkait penanggulangan DBD. Saat ini, mindset masyarakat untuk penanggulangan DBD adalah dengan fogging. Untuk itu, dengan adanya program G1R1J ini kita bisa menjadikan satu rumah, menjadi satu kader Jumantik. Sehingga, angka pertumbuhan kasus DBD ini dapat kita tekan," harapnya.