Menyikapi naiknya harga minyak goreng di pasaran. Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) akan menggelar operasi pasar minyak goreng, dengan harga Rp14 ribu per liter.
Kepala Disperindagkop UKM, Teddy Bayu Putra mengungkapkan operasi pasar minyak goreng akan berlangsung dua hari pada Sabtu (8/1) di Kantor Gedung Cisadane dan Senin (10/1) di Lapangan Palem Botol Pinang. Masing-masing lokasi, Disperindagkop UKM buka pukul 08.00 hingga selesai dan akan menyiapkan 4.000 liter minyak goreng, dengan batasan dua liter per orang.
“Program ini atas kerjasama Pemkot Tangerang, Provinsi Banten bersama PT Sinar Mas Land. Kota Tangerang mendapat 8.000 liter, untuk dijual harga standar ke seluruh masyarakat Kota Tangerang. Tujuannya, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan minyak goreng,” ungkap Teddy, saat dihubungi, Jumat (7/1/21).
Ia pun menjelaskan, kebijakan ini sebagai respon dari arahan Presiden Joko Widodo untuk merespon dengan cepat tren kenaikan harga pangan, khususnya minyak goreng. Konsepnya operasi pasar minyak goreng digelar tidak melalui pasar, agar minyak dengan harga terjangkau dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.
“Sekaligus meminimalisir oknum yang mendapatkan harga murah tapi dijual kembali dengan harga mahal. Program ini sudah kita informasikan ke masyarakat lewat berbagai sosial media, Disperindagkop UKM juga telah mensosialisasikan ke grup-grup UMKM se-Kota Tangerang, untuk memanfaatkan program ini,” kata Teddy.
Sementara itu, Teddy memaparkan sejauh ini harga minyak di Kota Tangerang bisa diangka Rp23 ribu hingga Rp24 ribu per liter. “Walau perlahan angkanya turun, tapi saat ini masih diangka Rp21 ribu per liter, sedangkan harga normalnya hanya diangka Rp14 ribu. Dengan itu, harapannya lewat program ini harga pasaran bisa turun normal, dan masyarakat bisa mendapat harga wajar secepatnya,” katanya.