Ketika sedang menonton film atau berkumpul dengan keluarga, pastinya lebih seru jika ada camilan yang menemani. Salah satu camilan tradisional yang biasa dikonsumsi, terutama pada hari-hari besar, adalah rangginang.
Camilan berbahan dasar beras ketan ini, sudah jarang dijumpai di kota-kota besar karena biasanya resep dibuat secara turun temurun. Tetapi di Pinang, Kota Tangerang, masih ada produsen rangginang yaitu dibuat oleh Rangginang Comot Ma Anih.
“Rangginang ini sudah jarang ada yang memproduksi, karena resepnya turun temurun. Orang juga biasanya mengonsumsi rangginang hanya pada hari-hari raya atau hari besar. Makanya, saya berinisiatif untuk menjalani bisnis rangginang ini supaya rangginang bisa dinikmati kapan saja,” ujar Winata, Owner Rangginang Ma Anih.
Winata mengungkapkan bahwa Rangginang Ma Anih juga tersedia dalam bentuk lebih kecil, sehingga lebih mudah dikonsumsi dalam satu suapan. Rangginang yang ia produksi pun masih mempertahankan rasa yang original.
“Awalnya bikin rangginang yang lebih kecil ini untuk tester saja. Tapi, ternyata respon masyarakat bagus. Akhirnya kami lanjutkan saja produksi yang kecil ini dan terbentuklah Rangginang Comot Ma Anih ini. Untuk rasa, masih original saja dan terasi, ya. Mungkin ke depan akan dicoba varian rasa yang lain,” ungkapnya.
Dalam seminggu, Winata bisa menerima pesanan dari reseller sebanyak 200 bungkus. Rangginang yang Winata buat, juga masih melalui proses konvensional sehingga membutuhkan sinar matahari yang terik untuk proses penjemuran.
Jika berminat untuk memesan Rangginang Ma Anih, cukup merogoh kocek mulai dari 5 ribu rupiah hingga 10 ribu rupiah. Untuk pemesanan, dapat menghubungi whatsapp 0813 – 1481 – 0244 atau melalui instagram @rengginang.ma_anih