Selama 15 bulan merespons pandemi covid-19, gotong royong menjadi kunci utama Kota Tangerang dalam melakukan penanganan. Langkah ini membutuhkan kolaborasi yang erat antara pemerintah, media, swasta, akademisi hingga lini antar masyarakat.
Membentuk Kampung Tangguh Jaya Si Gacor, menjadi salah satu inovasi yang kuat dalam gotong royong melawan covid-19. Bukti gerakan bersama, antara Pemkot Tangerang, TNI, Polri, RT dan RW dalam pengawasan dan penanganan di wilayah permukiman.
Hal itu pun terlihat pada gerakan gotong royong warga Cluster Italy Banjar Wijaya, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, yang saling bahu membahu membantu warganya, yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
“Aksi gotong royong para anggota Satgas RW 15 ini ialah, mendata warga yang terpapar, membantu mereka mendapat layanan pengecekan kesehatan di Puskesmas Poris Plawad, menyiapkan bantuan logistik isolasi mandiri, pastikan ketersediaan stok tabung oksigen. Membantu mereka yang membutuhkan,” ungkap Denny, salah seorang anggota Satgas Covid-19, RW 15, Jumat (9/7/21).
Lanjutnya, aksi gotong royong bantu warga isolasi mandiri ini memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Denny pun mengaku, dana yang diolah merupakan hasil kumpulan donasi seluruh warga selama ini.
“Obat-obatan, sembako, oksigen semua kita belanja dari uang warga juga. Jadi, dari warga untuk warga, yang penting semangatnya bersama-sama,” katanya.
Ia pun menegaskan, pertolongan terdekat itu adalah tetangga, baik dana, tenaga atau sekadar suport. “Ya, untuk masyarakat Kota Tangerang, penyakit ini ada dan harus dihadapi dengan bijaksana. Masker itu harga mati, tidak pakai masker ya mati. Jadi ayo, sama-sama jaga protokol kesehatan, saling membantu, bukan saling menjauhi, untuk kepulihan Kota Tangerang bahkan Indonesia,” ajak Denny.
Budaya gotong rorong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia ini, ternyata memang sangat berdampak besar bagi mereka yang sedang isolasi mandiri. Seperti yang diungkapkan David Yubiantoro, sebagai salah satu penggagas gerakan gotong royong isoman, namun saat ini sedang melakukan isolasi mandiri.
“Kemarin berjuang untuk warga, sekarang ibu, bapak, adik, istri dan anak perempuan saya terpapar ya hancur juga. Tapi, dengan kebersamaan dan suport warga saya, semangat itu cepat bangkit. Jadi buat saya, aksi satgas covid ini sangat membantu melalui hari-hari yang cukup berat ini,” katanya.
Ia menjelaskan, dalam mensuport percepatan kesembuhan warga yang isolasi mandiri, warga RW 15 Cluster Italy telah membuat grup whatsapp 'Semangat Sehat'. “Isinya, kita-kita yang positif covid, kita saling berbagai cerita, mensuport, mengingatkan obat makan, mengupdate kondisi harian para warga. Intinya, suasana lingkungan yang penuh dengan covid-19 ini kita buat menyenangkan dan asik-asik saja,” tutur David.
Hal senada juga diungkapkan Dimas Dushyanto, salah seorang warga RW 15, yang baru sembuh dari isolasi mandiri di rumah. Ia mengatakan, RW sebelah banyak yang kesulitan dan kebingungan dalam menangani situasi warganya, hingga banyak warga terpapar yang kesulitan dan panik.
“Tapi, saya sama sekali tidak merasakan itu. Atas gerakan gotong royong satgas covid-19 saya terbantu sekali. Tetap percaya diri, tidak drop, dan sekarang alhamdulillah sudah pulih," katanya.
Satgas Covid-19 RW 15, Cluster Italy Banjar Wijaya, Cipondoh berharap pola gotong royong ini dapat terus diperkuat, diberbagai wilayah di Kota Tangerang tanpa terkecuali di tengah situasi pagebluk covid-19 yang belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.