Rabu, 15 Maret 2017 09:11 WIB | Dibaca : 448
Tangkal Hoax, Pemkot Latih 64 Tenaga IT
Tangkal Hoax, Pemkot Latih 64 Tenaga IT
Tangkal Hoax, Pemkot Latih 64 Tenaga IT
Tangkal Hoax, Pemkot Latih 64 Tenaga IT
Tangkal Hoax, Pemkot Latih 64 Tenaga IT

Seiring berkembangnya teknologi dan ramainya pengguna media sosial, semakin besar pula peluang tersebarnya berita palsu, atau biasa disebut orang-orang dengan berita hoax.

Oleh karena itu, Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah pun meminta kepada para aparat di Lingkup Pemkot Tangerang untuk bisa menjadi sumber informasi yang valid kepada masyarakat.

"Pegawai Pemkot harus bisa memberikan informasi yang valid kepada masyarakat, " ujarnya saat memberikan arahan pada acara Pelatihan dan Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di lingkup Pemkot Tangerang yang diadakan di Laboratorium Komputer Gedung Cisadane Kota Tangerang, Rabu (15/03).

"Oleh karenanya jangan sembarangan nge-share informasi yang belum jelas," imbuhnya.

Wali Kota mengatakan digitalisasi proses komunikasi membuat semua orang bisa menjadi produsen berita. Semuanya bisa memberitakan apa yang dilihat dan dialami. Hal ini terjadi di media sosial (medsos).

"Semuanya bisa memberitakan apa yang dilihat," Ujarnya.

Untuk itu, lanjut Wali Kota aparat bersama dengan media arus utama (mainstream) harus bisa meluruskan pemberitaan yang 'bengkok' tersebut.

"Contohnya kemarin, banyak beredar tuh informasi terkait serbuan dari salah satu kelompok transportasi berbasis aplikasi, padahal mereka lagi bersama saya, dan mereka saya tanya juga bilang itu informasi enggak bener," terangnya.

Oleh karenanya, Wali Kota meminta kepada aparat yang juga bagian dari masyarakat untuk bisa mengedukasi masyarakat dengan memberikan informasi yang aktual dan terpercaya.

"Setidaknya arahkan mereka untuk mengakses informasi dari situs resmi pemerintah atau media yang terpercaya," tegasnya.

Selain itu, Wali Kota juga menyampaikan bahwa penerapan teknologi informasi di lingkup pemerintah merupakan sebuah keniscayaan yang harus dilakukan, mengingat kompleksitas dan tanggung jawab pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang dituntut transparan dan akuntabel.

"Penerapan Teknologi Informasi dalam pelayanan publik selain untuk meningkatkan kinerja pegawai juga sebagai bagian dari peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat," terangnya lagi.

Untuk itu, Wali Kota juga berharap agar pegawai Pemkot Tangerang juga bisa terus membekali diri dengan pengetahuan terkait perkembangan teknologi informasi.

"Kita harus terus belajar," kata Wali Kota seraya menceritakan semangat salah seorang pejabat di lingkup Pemkot Tangerang yang tidak sungkan untuk belajar beradaptasi menggunakan salah satu aplikasi sosial.

"Sampe sekarang juga kalau enggak bisa masih nanya sama saya, bahkan yang instalin aplikasinya juga saya," tukasnya. 

Untuk diketahui, Pemkot Tangerang sampai tahun 2016 telah membangun tidak kurang dari 158 aplikasi yang terbagi dalam dua kategori yaitu yang pertama aplikasi yang khusus diperuntukkan untuk pelayanan publik seperti Laksa, Aplikasi Perijinan dan Tangerang Live. Kedua, aplikasi internal Pemkot yang khusus diperuntukkan untuk menunjang kegiatan internal Pemkot seperti E-office, E-Bugetting dan juga E-Procurement.

Pelatihan Penerapan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut diikuti oleh 64 peserta yang berasal dari OPD dan Kecamatan se-Kota Tangerang.



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!