Pemkot Jajaki Kerjasama Dengan Microsoft

Microsoft menawarkan kerjasama pengembangan Smart City di Kota Tangerang. Penawaran tersebut didasarkan pada kondisi di Kota Tangerang yang saat ini telah bertransformasi menjadi salah satu Smart City di Indonesia.

"Di Kota Tangerang sudah banyak aplikasi terbangun dan Smart Citynya sudah jalan," ujar Gilang, salah satu perwakilan Esri Indonesia yang menjadi representasi Microsoft dalam pengembangan Geographic Informatika System (GIS).

"Dan kami sangat antusias untuk bisa menjadi bagian dari pengembangan Smart City di Kota Tangerang," imbuhnya.

Sementara itu, Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, yang menemui langsung perwakilan dari Microsoft tersebut menyatakan ketertarikannya terhadap sistem yang telah dibangun oleh salah satu perusahaan terkenal di dunia tersebut. Apalagi kondisi saat ini, dimana dibutuhkan tidak hanya data yang akurat namun juga data yang informatif yang nantinya bisa menjadi dasar dalam pengambilan keputusan.

"Karena selama ini kita banyak data tapi poor information. Makanya dengan adanya sistem tersebut mudah-mudahan nanti bisa mempercepat pelayanan publik di Kota Tangerang," ujarnya.

"Apalagi kalau melihat demonya tadi, kita cukup hanya dengan melihat di Situation Room seperti Tangerang LIVE Room yang telah kita punya, semua informasi terkait suatu kota mulai dari jumlah wajib pajak, jumlah penduduk miskin semuanya bisa diketahui by name by adress," bebernya.

"Sehingga proses pengambilan keputusan bisa lebih cepat. Dan ini bisa dimanfaatkan juga oleh masyarakat," imbuhnya.

Wali Kota juga menyampaikan persoalan yang dihadapi oleh hampir pemerintah daerah di Indonesia adalah tidak terintegrasinya data, sehingga ada redundancy data yang berimplikasi pada kebijakan yang tidak tepat sasaran

"Melalui sistem tersebut kita bisa mengetahui jumlah warga yang kurang mampu secara akurat, sehingga kita punya mapping yang jelas dan pada akhirnya bisa dimanfaatkan untuk memutuskan intervensi kebijakan model apa yang perlu dilakukan,".

"Karena setiap wilayah terkadang berbeda karakternya dan membutuhkan pendekatan yang berbeda juga," imbuhnya.