Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin, kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kota Tangerang untuk terus menjaga toleransi dan kondusifitas di kota yang terkenal dengan heterogenitasnya.
Hal tersebut ditegaskan Wakil Wali Kota dalam acara Terawih Keliling (Tarling) di Masjid Al Jihad, Periuk, Selasa (14/06) malam.
Dikatakannya, keberagaman suku, budaya dan agama yang ada di Kota Akhlakul Karimah tersebut harus dijadikan sebagai potensi dalam mewujudkan Kota Tangerang yang lebih maju dan dinamis.
"Jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas, kedepankan persamaan diantara banyak perbedaan," tegas Sachrudin.
Persaingan yang tinggi di kota-kota besar seperti Tangerang telah membuat masyarakatnya cenderung apatis dan mudah terprovokasi oleh hal yang sepele. Oleh karenanya, dibutuhkan sarana untuk membangun silaturahmi dan sinergitas antara sesama warga masyarakat. Dan untuk itu Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menggelar Program Kampung Ramadhan yang salah satu tujuannya adalah untuk membangkitkan budaya gotong royong dikalangan masyarakat perkotaan yang apatis melalui berbagai lomba seperti Kampung Bersih, Masjid Bersih, Lomba Gapura dan lomba-lomba lainnya.
"Coba perhatikan kejadian beberapa waktu lalu di Jakarta, gara-gara petasan jadinya tawuran antar kampung. Inikan sudah enggak masuk akal. Di bulan Ramadhan bukannya banyak-banyakin ngaji malah tawuran,".
"Makanya, kita berharap melalui kegiatan Kampung Ramadhan masyarakat bisa melibatkan diri dalam kegiatan di lingkungannya masing-masing, sehingga terjalin komunikasi diantara mereka, yang tadinya enggak kenal jadi kenal, yang tadinya kurang akrab jadi akrab. Kalau sudah kenal terus ada persoalan kan bisa diselesaikan secara musyawarah," bebernya.
Selain itu, Wakil juga menyampaikan bahwa essensi dari toleransi adalah adanya rasa saling menghormati dan menghargai satu sama lain.
"Tapi jangan kemudian malah jadi gila hormat atau malah suka memprovokasi. Kita harus sadar bahwa kita adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan," pungkas Wakil.