Usaha Pemkot Tangerang untuk menyambungkan kurikulum sekolah dengan kebutuhan dunia kerja disambut baik oleh para pelaku industri. Hal ini terlihat dari Peresmian Teaching Factory di SMKN 1 Kota Tangerang oleh Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, Selasa (22/08).
Sinkronisasi kurikulum sekolah dengan dunia kerja menjadi salah satu solusi pengentasan masalah pengangguran yang masih menjadi pekerjaan rumah Pemkot Tangerang. Sinkronisasi kurikulum tersebut bertujuan untuk menyiapkan tenaga-tenaga profesional yang bisa memenuhi standar pasar nasional dan internasional.
"Melalui program tersebut kita ingin mempersiapkan lulusan terbaik yang siap pakai untuk bersaing di pasar nasional dan internasional," ujar Wali Kota saat memberikan sambutan pada acara Peresmian Teaching Factory yang merupakan kerjasama Alfimidi Indonesia dengan pihak SMKN 1 Tangerang.
Teaching Factory tersebut merupakan laboratorium tempat para siswa-siswi SMK untuk mengenal lebih jauh business plan toko retail. Teaching Factory yang berada persis di samping gedung SMKN 1 Tangerang tersebut merupakan Alfamidi Class pertama di Banten. Program Alfamidi Class ini merupakan program kerja sama pendidikan vokasi dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di berbagai kota di Indonesia, salah satunya di Kota Tangerang.
Dalam acara yang juga dihadiri oleh Aep Junnaedi, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Wali Kota juga berharap akan muncul pengusaha-pengusaha retail baru dari Kota Tangerang.
"Kalian jangan hanya jadi karyawannya kalau bisa jadi pengusaha retailnya," ucap Wali Kota.
Sementara itu, General Manager Alfamidi Julianus Ginting menerangkan, bahwa program ini adalah program kurikulum ritel bagi sekolah menengah kejuruan yang bertujuan untuk menciptaakan tenaga-tenaga kerja siap pakai di industri ritel.
Selain menambahkan kurikulum ritel bagi siswa-siswi jurusan pemasaran, Alfamidi juga memberikan satu laboratorium ritel berupa toko kecil yang diseting modern sebagai tempat praktik siswa-siswi program Alfamidi Class.
“Jadi, siswa di sini tidak hanya mendapatkan teori tapi mereka juga bisa langsung praktik di dalam toko bagaimana proses ritel itu secara langsung mulai dari cara mendisplay barang dagangan, pelayanan hingga mengelola modal usaha,” terang Julianus.