Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, berharap para dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Tangerang bisa memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan di Kota Tangerang.
"IDI sebagai organisasi harus bisa mempersatukan semangat kebersamaan dan kekeluargaan dalam rangka memperjuangakan para dokter sebagai professional yang bisa memperjuangkan taraf hidup masyarakat Kota Tangerang," pesan Wali Kota dihadapan peserta Musyawarab Cabang (Muscab) IDI Cabang Tangerang yang dilaksanakan di Hotel Olive, Karawaci, Kota Tangerang, Sabtu (12/03).
"Kedepan diharapkan (dokter) juga bisa lebih bersinergi dalam rangka mewujudkan Kota Tangerang sebagai Kota Sehat," sambungnya.
Harapan dukungan dari para dokter untuk mewujudkan Kota Tangerang sebagai Kota Sehat rupanya bukan tanpa dasar. Karena menurut Wali Kota, berdasarkan survey yang telah dilakukan oleh lembaga independen menunjukkan bahwa jumlah tenaga kesehatan di Kota Tangerang diatas rata-rata kota-kota besar lainnya di Indonesia.
"Kota Tangerang dianggap sebagai pusat kesehatan masyarakat, karena dokternya paling banyak di Kota Tangerang," terangnya.
"Sarana prasarananya juga demikian, itu paling banyak di Kota Tangerang," imbuhnya.
Sebagai informasi, di Kota Tangerang pada tahun 2015 jumlah Rumah Sakit (RS) ada sekitar 28 Rumah Sakit (RS), dan Puskesmas berjumlah 32 Puskesmas dengan satu Puskesmas Rawat Inap ditambah 6 (enam) Puskesmas Pembantu, serta Poyandu yang mencapai 1.061 buah yang tersebar hampir di setiap RW di Kota Tangerang. Hal tersebut juga didukung dengan jumlah tenaga medis yang rasionya menjapai 1,52 per 1.000 penduduk.
"Makanya kedepan mudah-mudahan Kota Tangerang bisa menjadi tujuan Wisata Kesehatan di Indonesia," tegasnnya.
"Walau tantangan kita kedepan makin komplek, namun peluang itu harus kita optimalkan mengingat hampir 88 juta orang setiap tahun berkunjung ke Kota Tangerang lewat Bandara Soekarno Hatta, yang menjadi bagian dari Kota Tangerang,".
"Tapi kita perlu kerja keras dan kerjasama, termasuk dari para dokter dan semua stakeholder," sambungnya.
Selain itu, lanjut Wali kota, kontribusi dari para dokter untuk Kota Tangerang juga bisa ditunjukkan melalui peningkatan kualtas pelayanan dari para dokter terutama bagaimana mewujudkan masyarakat yang sehat melalui penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
"Profesi dokter pilihan profesi yang sangat mulia artinya bapak ibu sekalian diharapakan keikhlasan dalam dedikasi melayani masyarakat," terangnya.
"Apapun yang bapak ibu lakukan tanpa ada persamaan visi dalam menghadapi harapan di era globalisasi, akan percuma. Karena di era sekarang masyarakat bebas menilai, terlebih di Kota Tangerang masyarakatnya sangat melek teknologi. Masyarakat Tangerang ini masyarakat cyber karena hampir 50 persen masyarakatnya pengguna facebook dan 18 persen pengguna Twitter,".
"Artinya (masyarakat) bisa langsung ngetweet apapun terkait pelayanan yang kita berikan, termasuk keluhan,".
"Oleh karenanya, (dokter) harus meningkatkan kemampuan dan kapabilitasnya. (Sehingga) keluhan masyarakat bisa terjawab dengan kualitas pelayanan dokter yang semakin meningkat," imbuhnya.