Curah hujan yang tinggi dalam dua hari terakhir telah menyebabkan terjadinya banjir di beberapa titik di Kota Tangerang. Total sampai, Selasa (01/03), ada 5 (lima) kecamatan yang mengalami banjir, antara lain Kecamatan Periuk yang meliputi Perumahan Total Persada, Perumahan Periuk Damai, Taman Elang dan Mutiara Pluit, kemudian di Perumahan Pondok Arum yang ada di Kecamatan Karawaci, kemudian Kelurahan Petir dan Poris di Kecamatan Cipondoh, Perumahan Pinang Griya di Kecamatan Pinang, Perumahan Ciledug Indah, Perumahan Puri di Karang Tengah, dan juga Wisma Tajur di Ciledug.
Dari pantauan yang dilakukan oleh Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, yang langsung terjun ke lokasi banjir, bahwa kondisi air sudah mulai surut terutama di Periuk Jaya dan Ciledug Indah.
"Taman Elang dan Periuk Damai masih, Periuk Jaya alhamdulilah sudah surut. Sekarang di Periuk Damai sama di Total Persada sedang di pompa begitu pula yang di Taman Elang," jelasnya.
"Barusan di wilayah Pinang, Pinang Griya dan di Cipondoh Petir dan Cantiga, lalu ada yang di Puri Kartika dan Wisma Tajur sudah surut informasinya, mudah-mudahan semua bisa ditangani," imbuhnya.
Wali Kota juga menjelaskan, bahwa untuk titik terparah yang terkena banjir di Total Persada dengan ketinggian sekitar 1 meter.
"Yang paling tinggi di Total 1 meter biasanya tiga meter sampai empat meter," jelasnya.
Dirinya juga menegaskan, bahwa untuk wilayah yang masih mengalami genangan, pihaknya juga sudah menerjunkan pompa mobile untuk menambah pompa-pompa permanen yang sudah ada di titik genangan.
"Kita juga terus lakukan pemompaan, dan kita juga telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane untuk bantuan pompa, mudah-mudahan cuacanya cerah sampai besok," terangnya.
Dan untuk skenario penanganan banjir di wilayah Periuk, Wali Kota menerangkan, bahwa pihaknya akan segera menyelesaikan long storage yang ada di Kali Ledug dan juga membangun dua pintu air di Kali Ledug dan Situ Bulakan.
"Kita juga sudah melakukan pengadaan pompa yang cukup besar dengan kapasitas 500 liter/detik sebanyak 4 unit," ucapnya.
"Skenarionanya kalau terjadi limpasan hujan pintu air ditutup supaya (air) dari Kali Cirarab enggak balik dan air yang di Kali Ledug bisa dipompa," sambungnya seraya menerangkan bahwa untuk Kali Angke pihaknya akan segera mempercepat pembebasan lahannya sehingga bisa mengurangi resiko banjir di Candulan dan Cantiga.
Sedangkan untuk memecahkan persoalan genangan yang ada di jalan-jalan protokol dan daerah permukiman lain, Wali Kota menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menambah sumur resapan.
"Tinggal yang jadi masalah genangan-genangan, tapi karena kondisi tanah sudah jenuh karena hujan yang terus menerus sehingga tidak lagi bisa meresap, makanya perlu sumur resapan untuk menampung air sebelum masuk ke saluran pembuangan," papar Wali Kota.
Sementara itu, terkait pendistribusian bantuan, Pemkot Tangerang juga sudah menyalurkan bantuan ke masyarakat diantaranya Beras 2,3 Ton, Air Mineral 631 Dus, Mie Instan 850 Dus, Minyak Goreng 100 Liter, Selimut 409 Buah, Popok Bayi 2 Dus, Susu Bayi 21 Dus, dan Bubur Instan 109 Sachet, kemudian Family Kid 72 Tas, dan juga matras 60 lembar. Dan Pemkot Tangerang juga sudah menerjunkan 130 personil yang tersebar di 4 (empat) kecamatan yakni di Benda, Cipondoh, Periuk dan Ciledug, selain tentunya tenda dan juga 8 perahu.
Selain itu, untuk mengkordinir kebutuhan masyarakat, telah disiapkan dapur umum dan posko tanggap darurat bencana dari BPBD dan Dinas Kesehatan. Dan bagi masyarakat yang ingin menginformasikan atau butuh informasi terkait dengan bencana banjir bisa menghubungi Call Center Kota Tangerang di 021-1500 293 atau 08111 500 293.
"Kita juga ada dapur umum termasuk yang di PKK dan Puspem, tadi itu sudah didistribusikan sebanyak 300 dari dapur umum yang di PKK dan 300 lagi yang dari Puspem," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, rombongan Wali Kota yang menggunakan dua mobil double cabin juga menyempatkan diri untuk menolong para siswa-siswi yang akan berangkat sekolah. Para pelajar yang akan melalui Jembatan Alamanda menuju ke Villa Tangerang Indah terpaksa mengantri di ujung jalan karena akses jalannya tidak bisa dilalui akibat air setinggi lutut orang dewasa menggenangi Jembatan Alamanda.
Melilhat para pelajar tersebut, Wali Kota yang kebetulan sedang lewat setelah sebelumnya mengecek banjir di Perumahan Total Persada meminta kepada para pelajar untuk masuk ke mobilnya, dan yang lain menunggu mobil Damkar dan Pol PP yang masih dalam perjalanan.
"Ayo semuanya pada masuk, yang lainnya ikut mobil Damkar dan Pol PP," ajaknya kepada para pelajar.
Secara terpisah, Wakil Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin, juga melakukan monitoring lokasi banjir dan posko banjir di Kelurahan Petir (Cantiga) dan Pinang Griya. Dari pantauan tersebut, ketinggian air di Komplek Pinang Griya berkisar antara 10-20 cm, dan dilokasi Perumahan Pinang Griya juga telah beroperasi 3 (tiga) mesin pompa, sedang untuk ketinggian air di Kali Angke berkisar 2,7 meter dan cenderung menurun.
Sebagai informasi, untuk penanganan banjir di Kota Tangerang, Pemkot telah menyediakan Pompa Banjir sebanyak 74 unit yang tersebar di permukiman yang beresiko banjir, selain tentunya penyediaan Mobil Pompa 2 unit dan 9 pompa berjalan.
"Untun Periuk kita tambah 9 pompa berjalan, 7 dari Pemkot sisanya dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane," jelas Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Nana Trisyana, yang juga terus mendampingi Wali Kota.