Jumat, 20 Oktober 2017 20:19 WIB | Dibaca : 733
Di Seoul, Wali Kota Bicara Program Pembangunan Berkelanjutan di Kota Tangerang
Di Seoul, Wali Kota Bicara Program Pembangunan Berkelanjutan di Kota Tangerang

Berbagai kebijakan pembangunan berwawasan lingkungan yang ada di Kota Tangerang telah menarik minat ICLEI, lembaga internasional yang konsen terhadap isu lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan di dunia, untuk mengundang Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah sebagai salah satu pemateri dalam Forum Wali Kota Dunia yang diselenggarakan di Seoul Korea Selatan.

Melalui sambungan telepon, Wali Kota menyampaikan bahwa dirinya dalam kegiatan tersebut diberikan kesempatan untuk memaparkan beberapa program unggulan dalam mengatasi perubahan iklim diantaranya penghijauan yang meliputi Program Tangerang Bersih, Tangerang Sehat dan Pengelolaan Sampah.

“Termasuk juga program penghematan energi dengan menggunakan transportasi massal yang nyaman dan aman. Dan juga sistem rekayasa lalau lintas melalui Area Traffic Control System (ATCS),” tutur Wali Kota, Jumat (20/10).

Selain itu, lanjut Wali Kota, pihaknya juga menceritakan kepada para peserta terkait pelaksanaan kegiatan Car Free Day setiap akhir pekan dan pembuatan jalur khusus sepeda, yang bertujuan agar polusi yang ditimbulkan dari asap kendaraan bisa berkurang.

“Sementara untuk menjaga mutu kualitas udara yang berakibat pada perubahan iklim, Pemkot juga melakukan uji emisi kendaraan secara rutin dan juga memasang alat pengukur udara di beberapa lokasi,” terang Wali Kota seraya menjelaskan bahwa program tersebut sejalan dengan Program Langit Biru yang diluncurkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup.

“Hasilnya, Pemkot Tangerang pernah mendapatkan Penghargaan Langit Biru karena mampu menjaga kualitas udara dengan baik,” imbuhnya.

Dalam acara yang bertajuk 2017 Seoul Mayors Forum on Climate Change, Wali Kota juga memaparkan program unggulan lainnya seperti Kampung Iklim yang bertujuan untuk menggerakkan masyarakat agar secara mandiri bisa lebih peduli terhadap lingkungannya.

“Kita ajak masyarakat untuk membuat biopori, sumur resapan, selain juga kita lakukan penataan lingkungan seperti perbaikan jalan, penerangan jalan umum, pembuatan sistem drainase hingga perbaikan rumah layak huni,” paparnya.

Dan yang terakhir, lanjut Wali Kota, untuk merespon dampak perubahan iklim Pemkot Tangerang juga menyediakan layanan gawat darurat yakni Call Center 112. Layanan ini mencakup beberapa laporan yakni kriminal, kecelakaan hingga kebutuhan ambulance.

"Seluruh program dan layanan ini sudah diterapkan oleh Pemkot Tangerang sejak tahun 2013 dan manfaatnya sangat dirasakan masyarakat. Untuk mewujudkan semua ini, Pemkot melibatkan peran warga karena kewaspadaan menjaga perubahan iklim dapat dilakukan oleh warga," ujarnya yang mendapatkan antusias dari peserta forum lainnya.

Dalam forum Wali Kota sedunia itu, Wali Kota juga bercerita bahwa dirinya juga bertukar program dengan perwakilan kota lain untuk menyelesaikan masalah kota. Selain mengikuti forum diskusi, Wali Kota juga melakukan kunjungan ke beberapa tempat di Seoul.

“Mudah-mudahan ini bisa menjadi bahan untuk pembangunan di Kota Tangerang kedepannya,” terangnya.



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!