Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah meminta kepada para OPD untuh lebih peka terhadap berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota saat memimpin Rapat Koordinasi Pembangunan Tahun Anggaran 2018 di Hall Hotel Nuansa Bali, Anyer, Serang, Senin (12/11).
"Tidak ada alasan lagi bagi kita untuk bermalas-malasan, terlebih ketika hak kita sudah terpenuhi sebagai abdi negara,".
"Ada tanggung jawab besar bagi kita untuk bisa memberikan solusi dari setiap persoalan yang dihadapi oleh masyarakat," tuturnya.
Menurut Arief, menjadi birokrat memunculkan tanggung jawab besar untuk bisa terus melayani masyarakat, bukan malah ingin dilayani.
"Menjadi birokrat memberikan kesempatan yang luar biasa untuk mengabdi ke masyarakat,".
"Kerja selama lima hari itu cukup kalau kita benar-benar produktif," tuturnya.
"Yang lebih penting adalah bagaimana kita bisa berbuat buat kota ini, bukan buat saya," imbuhnya.
Arief mencontohkan, persoalan Kasus Kekerasan pada Perempuan dan Anak yang pada September 2018 ini mencapai 64 kasus, memerlukan komitmen dan penanganan lebih dari setiap instansi yang terkait untuk mencegah terjadinya hal tersebut.
"Kita tidak bisa berdiam diri melihat ini semua, kalau misalkan pola penanganannya selama ini kurang optimal ya harus kita lakukan evaluasi,".
"Misalnya dengan melibatkan ulama atau masyarakat," sambungnya.
Sementara itu terkait penyerapan anggaran, Arief juga mewanti-wanti para OPD untuk bisa memaksimalkan waktu yang ada untuk bisa merealisasikan program pembangunan yang telah direncanakan.
"Jangan lupa bahwa ada hak warga Kota Tangerang di anggaran yang kita kelola," tukasnya.