Langkanya Alat Pelindung Diri (APD) dirasakan para tenaga medis yang merawat pasien Covid-19. Tak ingin menyerah pada kondisi, Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Ketenagakerjaan UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Cibodas, turut berkontribusi dengan memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) berupa pakaian dekontaminasi atau yang juga dikenal sebagai baju hazmat secara mandiri.
"Mana yang sudah jadi coba dipakai, kita lihat sudah sesuai standar apa belum," ucap Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah bersama Kepala Dinas Ketenagakerjaan Rakhmansyah yang memantau langsung pengerjaan baju hazmat, Sabtu (4/4).
Berlokasi di Jalan Merak Raya No. 40, Panunggangan Barat, Kec. Cibodas, setiap harinya terdapat 20 orang peserta yang terbagi dalam dua shift, yakni pagi dan siang masing-masing 10 orang, untuk mengerjakan baju hazmat di BLK Cibodas.
Hingga saat ini telah berhasil dibuat 32 buah baju hazmat dari target awal yang akan dibuat sebanyak 100 buah, dan akan langsung dikumpulkan di Kantor Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tangerang.
"Nanti 32 baju yang sudah jadi langsung antar ke Kantor Sekretariat Gugus Tugas aja, biar nanti mereka yang data dan distribusikan," jelas Walikota.
"Jahitannya harus diperhatikan kualitasnya ya, dan jangan lupa juga tetap jaga diri dan kesehatannya," lanjutnya.
Tak hanya BLK Cibodas yang dijadikan tempat produksi APD, BLK Larangan pun turut ditunjuk untuk membuat masker kain. Dari target 5.000 masker hingga hari ini telah selesai 200 masker kain yang siap untuk didistribusikan.
"Kalau untuk masker langsung ke Dinsos, biar nanti mereka yang distribusikan, utamanya untuk PSM di Larangan dulu," tutup Arief.