DP3AP2KB mendorong para guru untuk memahami jiwa anak didiknya untuk mengantisipasi kekerasan terhadap anak. Hal itu diungkapkan Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang, Heryanto, saat kegiatan penguatan pemahaman sekolah ramah anak dan konveksi hak anak.
Diketahui, pelatihan ini diberikan kepada 56 perwakilan SD dan SMP di Kota Tangerang, yang diakhiri dengan penandatanganan komitmen untuk mengantisipasi kekerasan anak.
Heryanto mengatakan, sejauh ini masih ditemukan sejumlah kasus kekerasan anak tak hanya di lingkungan keluarga, tetapi juga di lingkungan sekolah. “Tercatat ada 14 kasus kekerasan seperti kasus pemalakan, siswa mengusik guru, begitu pun sebaliknya,” katanya saat ditemui di aula Gedung Cisadane, Kamis (28/11/2019).
Ia menginginkan guru harus bisa memahami kejiwaan anak dan mendeteksi kenakalannya. “Apabila nakal, pelajari kenakalannya. Setelah itu, baru lakukan pembinaan,” ujar Heryanto.
Bila tidak dapat mendeteksi kenakalan siswa, para guru harus segera berkoordinasi dengan DP3AP2KB. “Kami punya tenaga psikologi dan rumah konsultasi, kami selalu terbuka dan bisa membantu penanganan kenakalan anak,” pungkasnya.
Pengunjung Hari Ini
Total Pengunjung
Pengunjung Online