Jumat, 19 Juli 2019 23:13 WIB | Dibaca : 1281
Kampung Teh Yan, Menjaga Kebudayaan Tradisional Di Tengah Modernitas
Kampung Teh Yan, Menjaga Kebudayaan Tradisional Di Tengah Modernitas
Kampung Teh Yan, Menjaga Kebudayaan Tradisional Di Tengah Modernitas
Kampung Teh Yan, Menjaga Kebudayaan Tradisional Di Tengah Modernitas
Kampung Teh Yan, Menjaga Kebudayaan Tradisional Di Tengah Modernitas
Kampung Teh Yan, Menjaga Kebudayaan Tradisional Di Tengah Modernitas
Kampung Teh Yan, Menjaga Kebudayaan Tradisional Di Tengah Modernitas

Dibalik derasnya pembangunan Kampung Tematik di Kota Tangerang. Kecamatan Neglasari, Kelurahan Mekarsari, punya yang berbeda dari Kampung Tematik kebanyakan.

RT 01 dan 02, RW 04, Kelurahan Mekarsari, kini ada Kampung Teh Yan. Sebuah kampung yang sangat kental dengan kebudayaan Tionghoa, dengan 90 persen warganya keturunan asli Tionghoa.

Kekayaan budaya di Kampung Teh Yan dipastikan membuat semua pengunjung terpana. Mulai dari adanya pengrajin alat musik Teh Yan yaitu Pak Goyong yang juga maestro terkenal musik Teh Yan.

Adanya kelompok Tjong Tek Bio dari Wihara Hok Tek Tjeng Sin, barongsai, liong, budidaya ikan koi yang penjualannya sudah tembus pasar antar daerah. Pengrajin kue bulan, dodol, telor gabus sebagai oleh-oleh. Dalam kesenian, Kampung Teh Yan punya tari Cokek Sipadmo.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Mekarsari, Henny Lim, menceritakan, kekayaan budaya yang dimiliki Kampung Teh Yan sangat banyak dan menarik sebagai budaya lokal di Kota Tangerang. Beberapa kegiatan sembahyang dalam budaya Tionghoa juga sangat menarik mata pengunjung.

"Ritual-ritual dalam kepercayaan kami (Tionghoa) sangat indah dalam prosesinya. Itulah yang akan kami kemas menjadi kunjungan budaya rutin setiap tahunnya di Kampung Teh Yan, Kota Tangerang," ungkap Henny.

Dijelaskan Henny Lim, beberapa ritual yang bisa dikunjungi warga untuk berwisata ke Kampung Teh Yan ialah sejit wihara, sejit kelenteng, sembahyang onde lengkap dengan tradisi makan onde di Desember, Peh Cuh, Ceng Beng hingga Cheat Que di Juli ini.

"Diberbagai prosesi itu, sebagai pembuka atau penerimaan tamu selamat datang, kami punya tari Cokek Sipadmo. Sebuah tarian khas Tionghoa dengan mengedepankan sembilan filosofi kehidupan," katanya.

Diketahui, Kampung Teh Yan dulunya hanya sebuah kampung yang kurang sadar akan kebersihan dan sosialisasi. Mengusung Kampung Tematik, membuat seluruh warga lebih sehat dengan PHBS serta erat secara kekeluargaan dalam menjaga kebudayaan Tionghoa.

Sementara itu, Kepala Seksi Kemasyarakatan Kelurahan Mekarsari, Soni Priyadie, menuturkan, mempercantik Kampung Teh Yan, masih terus dilakukan. Mulai dari pembangunan gapura hingga pusat belanja yang berkonsep Tionghoa.

"Kalau spot foto dengan warna warni Tionghoa sudah ada. Warga juga sudah punya sanggar Tari Cokek Dipadmo, barongsai hingga paduan suara. Sanggar Lentera Benteng Jaya bisa menjadi destinasi kunjungan wisatawan juga," ungkap Soni.

Selain pembangunan, seluruh generasi Kampung Teh Yan sudah mulai menggeluti beragam kebudayaan Tionghoa. Mulai dari keagamaan, kesenian tari dan musik hingga ritual sebagai penerus dan pelestarian kebudayaan Tionghoa di Kota Tangerang.



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!