Penanganan banjir menjadi salah satu program yang difokuskan Pemkot Tangerang setiap tahunnya. Berbagai upaya dan cara pun dilakukan agar Kota industri dan Jasa ini bebas dari banjir.
Titik banjir di Kota Tangerang sejak tahun 2014 pun telah berhasil dikurangi. Penanganan yang masif dari hulu hingga ke hilir telah menekan penyebab terjadinya banjir. Meski saat ini masih adanya titik banjir tetapi sudah tak parah seperti sebelumnya. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan membangun turap di 13 kecamatan.
Plt Kepala Dinas PUTR Kota Tangerang Tatang Sutisna mengatakan, turap dibangun untuk menahan air dari Kali atau Sungai ke pemukiman warga ketika terjadi peningkatan debit air seperti musim hujan.
Selain itu, turap pun dapat mengatasi terjadinya longsor. Karena tiang - tiang yang dibangun serta tersusun rapih dapat menahan tanah longsor.
Pemerintah Kota Tangerang, lanjutnya, sejak tahun 2014 hingga tahun 2018 ini telah dan akan membangun 235 titik turap di wilayah. Berkurangnya titik banjir pun disebabkan karena adanya pembangunan turap ini.
Diungkapkannya, pada tahun 2014 telah terbangun 45 turap dan dilanjutkan tahun 2015 sebanyak 68 turap. Kemudian memasuki 2016 kembali membangun 49 turap dan tahun lalu yakni 2017 dibangun 32 turap. "Tahun ini ditarget membangun 31 turap," ujarnya.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, turap yang telah dibangun oleh Pemkot Tangerang akan terus dilakukan pengawasan agar tidak terjadi kebocoran.
Maka itu, dalam proses pembangunan pun dilakukan pengawasan agar sesuai dengan kebutuhan dan tak terjadi kesalahan. Sebab, manfaat turap ini bisa menekan titik banjir.
Pembangunan turap, lanjutnya, akan terus dilakukan dan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Sebab setiap wilayah memiliki karakteristik yang berbeda. "Intinya kita akan tekan terus titik banjir," paparnya.
Pengunjung Hari Ini
Total Pengunjung
Pengunjung Online