Dalam rangka memberikan kemudahan untuk pendataan dan pemantauan, Dinas Ketahanan Pangan memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi khususnya bidang Smart City dengan membuat aplikasi khusus pendataan hewan dan lapak pedagang. Aplikasi ini biasanya digunakan saat hari raya kurban dalam mendata jumlah hewan kurban yang dijual dan jumlah pedagang di setiap wilayah.
Kepala Bidang Pertanian, Dr. Ibnu Ariefyanto menuturkan jika aplikasi ini sangat membantu petugas dalam memantau perkembangan penjualan hewan di setiap wilayah. Sebab, dengan begitu maka petugas bisa menyiapkan segala kebutuhan seperti dokter pemeriksa hewan dan juga himbauan kepada lapak pedagang dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Kotoran yang dihasilkan dari hewan kurban, jangan sampai menganggu lingkungan dan menjadi masalah baru. Maka itu, pihaknya pun rutin melakukan kontrol dan sosialisasi kepada pedagang hewan kurban.
"Melalui aplikasi ini, kami memudahkan dalam mendata dan mengawasi. Sekaligus laporan kepada masyarakat karena bisa diketahui secara luas," ujarnya.
Kemudian, aplikasi ini pun mendata mengenai jumlah masyarakat yang berkurban setiap tahunnya. Ini berkat kerjasama dengan DKM di setiap wilayah melalui petugas pencatat dari setiap Kelurahan/Kecamatan.
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah warga yang berkurban pada tahun 2017 ada 49.113 orang dan di tahun 2018 ada 55.908 orang. "Jumlahnya meningkat untuk yang berkurban di tahun ini," ujarnya.
Pengunjung Hari Ini
Total Pengunjung
Pengunjung Online