Dikemajuan jaman seperti sekarang ini kelainan pertumbuhan pada anak kerap kali ditemukan. Hal ini mengingatkan kita pada pentingnya kebutuhan anak akan stimulasi perkembangan. Padahal, semakin dini upaya deteksi dan intervensi dilakukan, maka banyak kasus gangguan pertumbuhan perkembangan dapat lebih cepat diatasi. Kasus-kasus yang terlambat ditangani akan berdampak negatif terhadap masa depan anak.
Hal ini yang dilakukan oleh Puskesmas Batu Ceper dengan menjalankan program Stimulasi Deteksi dan IntervensiDini Tumbuh Kembang (SDIDTK) kepada siswa-siswi Tk Nurul Yaqin yang dilaksankan di Mushola Nurul Huda (11/5).
“Kami Puskesmas Batu Ceper berusaha melakukan berbagai upaya pembinaan tumbuh kembang anak salah satunya melalui kegiatan SDIDTK ini. Alasanya karena partsipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu masih rendah dan masih belum menyentuh pada aspek pemantauan tumbuh kembang secara menyeluruh. Sehingga pembinaan tumbuh kembang anak diintegrasikan dengan fasilitas pendidikan, dalam hal ini PAUD, jadi mencegah itu jauh lebih baik dari pada mengobati,” kata Dokter Umum Djoko.
Kepala Puskesmas Dokter Djoko menjelaskan,usia dini merupakan periode dimana pengaruh lingkungan stimulasi atau pengalaman terhadap pertumbuhan dan perkembangan otak maksimal, sehingga ini perlu banyak dukungan yang tepat dari lingkungan termasuk lingkungan prasekolah
Ia juga menegaskan, bahwa para Guru wajib mengetahui stimulasi yang tepat yang diiringi dengan kemampuan deteksi dini berkaitan tumbuh kembang anak dengan panduan buku KIA SDIDTK.
Dian guru Tk Nurul Yaqin mengatakan, sangat senang dengan adanya program seperti ini menurutnya deteksi tumbuh kembang anak memang sangat perlu. “iya ini sangat penting untuk merangsang pertumbuhan otak agar perkembangan kemampuan gerak, bicara, bahasa, sosialisasi dan kemandirian anak berlangsung secara optimal sesuai usia anak,” ungkapnya.
Pengunjung Hari Ini
Total Pengunjung
Pengunjung Online