Senin, 11 Desember 2017 00:00 WIB | Dibaca : 605
Persiapan Apel Hari Juang Kartika di Lapangan Ahmad Yani
Persiapan Apel Hari Juang Kartika di Lapangan Ahmad Yani
Persiapan Apel Hari Juang Kartika di Lapangan Ahmad Yani
<div dir="auto" style="text-align: justify;">Hari Juang Kartika TNI Angkatan Darat diperingati setiap 15 Desember oleh Korps Infanteri TNI AD untuk mengenang Pertempuran Ambarawa. Kota Tangerang melalui Kodim 0506/Tangerang akan menjadi tuan rumah pelaksanaan apel Hari Juang Kartika se-Kodam Jaya di lapangan Ahmad Yani.

<div dir="auto" style="text-align: justify;">

<div dir="auto" style="text-align: justify;">Dari pantauan di lokasi, ratusan prajurit dari Kodim 0506/Tangerang sudah melakukan persiapan dengan memotong rumput dan membersihkan lapangan Ahmad Yani sejak pagi hari, Senin (11/12).

<div dir="auto" style="text-align: justify;">

<div dir="auto" style="text-align: justify;">"Hari ini kami memotong rumput dan membersihkan lapangan Ahmad Yani, ada sekitar 1100 anggota yang turun mengginakan mesin alat potong," ucap prajurit Samadi di lokasi.

<div dir="auto" style="text-align: justify;">

<div dir="auto" style="text-align: justify;">Sebagai informasi, pada tahun 1945 itu, sekutu ingin menguasai Ambarawa untuk kemudian dijadikan sebagai basis kekuatan untuk merebut Jawa Tengah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ambarawa dinilai penting untuk dijadikan sebagai salah satu basis kekuatan kareana letaknya yang strategis dan memiliki barak milter dan fasilitas pelatihan yang sudah lengkap pada masa itu.

<div dir="auto" style="text-align: justify;">

<div dir="auto" style="text-align: justify;">Hal inilah yang membuat Jenderal Soedirman sebagai pemimpin pasukan menegaskan perlunya mengusir tentara sekutu dari Ambarawa secepat mungkin. Dengan semboyan &ldquo;Rawe-rawe rantas, malang-malang putung, patah tumbuh hilang berganti&rdquo;, para pejuang seakan diberikan dua pilihan antara bebaskan Ambarawa atau mati di pangkuan ibu pertiwi.

<div dir="auto" style="text-align: justify;">

<div dir="auto" style="text-align: justify;">Persenjataan rakyat pada pertempuran ini masih tradisional. Meski harus melawan sekutu yang dilengkapi dengan persenjataan modern dan teknologi mutakhir, para pejuang dibawah pimpinan Jenderal Soedirman dengan strategi gerilyanya berhasil menguasai kembali kota Ambarawa.

<div dir="auto" style="text-align: justify;">

<div dir="auto" style="text-align: justify;">Pengepungan sekutu dalam Kota Ambarwa berjalan dengan sempurna. Pasukan sekutu akhirnya berhasil dipukul mundur dari Ambarawa pada tanggal 15 Desember 1945.



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!