Lomba Baju Adat Pengantin Meriahkan Parade Budaya Nusantara

Hari kedua pelaksanaan Parade Budaya Nusantara, Senin (4/12) diisi dengan kegiatan lomba baju adat pengantin tradisional Kota Tangerang. Dalam lomba yang digelar di panggung utama tersebut, ada enam pasangan yang ikut serta.

Meski hanya diikuti enam pasang, namun lomba ini berlangsung cukup menarik. Seluruh pasangan tampil semaksimal mungkin agar mampu menjadi pemenang. Para 'pengantin' lelaki nampak gagah, sementara 'mempelai' perempuan nampak anggun memesona. Layaknya pengantin, para peserta berjalan beriringan dan sesekali berpegangan tangan.

Selain para peserta dan penonton, hadir pula dalam kegiatan ini, Ketua Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (Harpi) Kota Tangerang, Yuniarti dan pengurus lainnya Cecep Alvian.

Ketua Harpi Kota Tangerang, Yuniarti yang sekaligus bertindak sebagai tim juri mengatakan, adapun aspek penilaian dalam kegiatan ini. Aspek itu terdiri atas make up (rias), sanggul, kreasi, originalitas dan penampilan. "Make up nya bagaimana, apakah sesuai dengan pakemnya, sebab ada teknik tertentu, demikian pula sanggulnya, sebab di Tangerang sudah ada," ujarnya kepada wartawan, kemarin.

Ia mengatakan, pakaian adat pengantin Tangerang sejatinya sudah ada. Namun memang tidak banyak yang mengetahui. "Tapi kita sudah ada ujian kompetensi, seharusnya sudah tau," ucapnya. Disinggung soal penampilan peserta, apakah sudah sesuai pakem, Yuniarti mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah melakukan tehnical meeting.

"Dan kita kasih tau sedikit saja periasnya sudah pada tau, tapi tetap mereka kita biarkan untuk berkreasi. Misalnya kalau pakemnya tidak pakai riasan buntut-buntut, tapi akhirnya dipakaikan juga, pada kenyataannya tetap bagus," ucapnya.

Ia mengatakan, semestinya dinas terkait dalam hal ini lebih aktif mempromosikan adanya baju adat tradisional pengantin khas Tangerang. "Kalau baju pengantin yang ada di Tangerang itu banyak, ada Sunda, Jawa Betawi, tapi kalau khas Tangerang ya ini," ujarnya. Namun demikian, katanya pakaian khas ini memang tidak lepas dari beberapa etnis. "Mulai dari Sunda, Arab, Tionghoa dan Betawi," pungkuasnya.