Pemerintah Kota Tangerang melakukan upaya mencegah daerah rawan banjir dan genangan air ketika musim hujan. Salah satunya berada di Kelurahan Poris Gaga Baru yang tersebar di Rw 02 sebanyak 3 titik. Warga sekitar menggelar kerja bakti pembuatan lubang biopori yang berukuran jumbo menggunakan pipa paralon bekas secara swadaya. Panjangnya mencapai kurang lebih 2 meter dengan luas diameter ukuran pipa 40 inch yang dapat berfungsi meningkatan daya resap air pada tanah. Sehingga mempermudah penangan sampah dengan konsep 3R (reduce, reuse dan recycle).
Lurah Poris Gaga Baru Syarifudin, menjelaskan selain menciptakan lingkungan bersih warga juga merasakan rasa bergotong royong untuk merawat lingkungannya. “Manfaat lubang biopori tersebut sangat efektif mengatasi kekeringan dan sebagai area resapan air, kegiatan ini dapat mewujudkan Kota Tangerang yang layak huni,” ungkapnya.
Pembuatan biopori merupakan teknologi tepat guna untuk meningkatkan laju resapan air hujan dan memanfaatkan sampah organik kedalam tanah. Tujuan pembuatan lubang itu adalah mencegah genangan, menyimpan persediaan cadangan air serta meningkatkan peran cacing tanah. Setelah tiga hingga enam bulan pembuatan lubang biopori, maka sampah organik akan menjadi proses kompos dan biota tanah atau serangga dapat hidup di dalamnya.
Sementara itu, Ketua Rw 02 Muhdi mengatakan respon warga sangat tinggi dalam partisipasi kerja bakti agar lebih peduli terhadap lingkungan. “Saya berharap seluruh lapisan masyarakat dapat berperan aktif menjaga lingkungan menjaga keindahan dan dapat mencontoh pembuatan biopori ini,” katanya.
Pengunjung Hari Ini
Total Pengunjung
Pengunjung Online