Dalam rangka menekan penyebaran penyakit chikungunya yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengimbau seluruh masyarakat untuk menggiatkan kembali aksi 4M sebagai langkah pencegahan utama di lingkungan masing-masing.
Kepala Dinkes Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni menyampaikan, bahwa upaya pemberantasan sarang nyamuk atau PSN harus menjadi gerakan bersama, terutama memasuki musim pancaroba yang meningkatkan potensi genangan air sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk.
“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Mengingat, kasus chikungunya tengah mewabah dibeberapa daerah di Indonesia. Penyakit ini dapat dicegah dengan cara yang sederhana namun konsisten, salah satunya melalui aksi 4M,” tegas dr. Dini, Senin (14/4/25).
Ia pun menjelaskan, pencegahan chikungunya dengan 4M adalah membersihkan lingkungan dari tempat berkembang biaknya nyamuk. Yaitu, menguras penampungan air, menutup rapat tempat penyimpanan air, membersihkan tempat yang bisa menampung air, dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air.
“Selain itu, masyarakat juga perlu menggunakan obat oleh anti nyamuk, pasang kelambu di kamar tidur dan kaca setiap lubang ventilasi dan jendela, melakukan vaksin dengue, serta rutin mengkonsumi vitamin C,” imbaunya.
Lanjutnya, kolaborasi multisektor pada penanganan DBD di Kota Tangerang ialah, sosialisasi PSN 4M Plus di seluruh 39 puskesmas dan 1.097 posyandu. Kemudian, menggerakkan seluruh masyarakat dan pegawai melaksanakan aksi bebersih memberantas sarang nyamuk di lingkungannya.
“Kolaborasi juga dikuatkan dengan Dinas Pendidikan, menugaskan seluruh pelajar di Kota Tangerang untuk memeriksa sarang nyamuk di rumah mereka masing-masing. Terlebih, menjadikan anak-anak sebagai kader jumantik, yakni sebagai bagian dari projek sekolah,” tutupnya.