Menjelang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2024/2025 yang akan dimulai pada bulan Juni mendatang, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pendidikan bekerja sama dengan Inspektorat menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) dengan tema "Pencegahan Pungli di Masa PPDB Tahun Ajaran 2024/2025", yang diselenggarakan di Ruang Rapat Akhlakul Karimah, Kamis, (30/05).
Sosialisasi yang dihadiri oleh seluruh Pengawas dan Kepala Sekolah dari SD-SMP se-Kota Tangerang tersebut, dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin.
Dalam kesempatannya, Dr. Nurdin, menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berkomitmen dan berupaya untuk menyukseskan PPDB di Kota Tangerang dengan tidak memberi ruang untuk berbagai bentuk pungli di sekolah dan lingkungan pendidikan baik pada masa PPDB maupun pada saat tahun ajaran dimulai.
"Kegiatan sosialisasi ini sangatlah penting mengingat PPDB adalah sesuatu momen yang krusial karena menyangkut hajat hidup bagi anak-anak kita untuk melanjutkan pendidikannya dan meraih masa depannya. Untuk itu, jangan sampai proses krusial ini dinodai dengan tindakan-tindakan yang menjadi peluang bagi oknum-oknum tidak bertanggung jawab dan memanfaatkannya untuk transaksi-transaksi yang tidak sesuai dengan ketentuan," tutur Pj Wali Kota, dalam arahannya saat membuka sosialisasi yang dihadiri oleh para Pengawas dan Kepala Sekolah se-Kota Tangerang.
Untuk itu, melalui sosialisasi tersebut, kata Dr. Nurdin, para peserta diharapkan dapat lebih memahami dan mengenal berbagai bentuk tindakan Pungli di lingkungan sekolah.
"Kita harus paham betul apa itu Pungli, bagaimana mekanismenya, bagaimana dampaknya dan apa sanksinya, sehingga kita bisa menindak tegas dan menghindarinya agar kegiatan PPDB dapat berjalan dengan optimal," ujar Dr. Nurdin.
Lebih lanjut, mantan Kepala Pusdatin Kemendagri ini, juga menerangkan, Pemkot terus berupaya meningkatkan kualitas sekolah dan sistem pendidikan di Kota Tangerang guna memperkuat upaya pemberantasan Pungli tersebut.
"Biasanya para orang tua ingin agar anaknya bersekolah di sekolah negeri karena dinilai lebih berkualitas dan juga gratis. Untuk itu, di Kota Tangerang sendiri Pemkot juga telah menggratiskan 146 sekolah swasta yang terdiri dari 73 SD dan 73 SMP. Sehingga perlu diberikan pengertian dan pemahaman bagi para orang tua, kalau sekolah negeri dan swasta di Kota Tangerang itu sama berkualitasnya," terang Dr. Nurdin.
Selain itu, ujar Pj, untuk sistem pendidikannya sendiri Pemkot juga akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitasnya.
"Salah satunya ialah dengan menambah tak kurang dari 2510 guru agar permasalahan kualitas pengajar bagi anak-anak di Kota Tangerang tidak perlu lagi kita khawatirkan," tukasnya.
Tak lupa, Dr. Nurdin, juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tidak mentolerir segala bentuk praktik Pungli di lingkungan pendidikan dan segera melaporkan jika menemukan.
"Jangan ragu untuk melaporkan agar bisa ditindak tegas dan diberikan efek jera untuk memutus mata rantai korupsi di manapun berada," pungkas Pj.