Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) menyebut strategi penanganan kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang cukup cepat, dan apresiasi dengan segala penanganannya. Bahkan, Kota Tangerang yang tergolong daerah paling terakhir mengalami kebakaran, tapi penanganannya tergolong paling cepat terlihat progresnya.
“Kebetulan saya lagi di Bandara Soekarno Hatta dan melihat kondisi kejauhan TPA Rawa Kucing, dan memang terus memantau kondisinya sejak awal dengan daerah-daerah lainnya, yang TPA nya juga kebakaran. Kota Tangerang tergolong paling akhir, tapi malah terlihat lebih cepat,” ungkap Dwi Sawung, Manager Kampanye Infrastruktur dan Tata Ruang, WALHI, saat dihubungi, Rabu (25/10/23).
Lanjutnya, penanganan kebakaran TPA yang tengah terjadi di wilayah lain, harus seperti Kota Tangerang. Yakni, penanganan yang cepat, perbantuan yang datang juga cepat, terpenting koordinasi banyak pihak yang kuat.
“Terlepas kebakaran TPA Rawa Kucing berdekatan dengan Bandara Soetta, sehingga harus dipercepat atau apa pun itu. Harusnya, penanganan daerah lain, juga harus bergerak cepat dengan strategi yang benar, seperti Kota Tangerang,” tambahnya.
“Daerah lain, saya lihat kendalanya ialah keterbatasan atau kesulitan sumber air, dan teknik pemadaman yang salah. Saya rasa, dekatnya Sungai Cisadane menjadi nilai kuat dalam percepatan penanganan TPA Rawa Kucing,” katanya.
Sementara itu, disambungan yang berbeda, Akademisi dari Yuppentek Tangerang, Bambang Kurniawan menyatakan dirinya sepakat bahwa Kota Tangerang salah satu penanganan kebakaran TPA yang tercepat. Ia pun membandingkan dengan Bandung, yakni kebakaran TPA Sarimukti dengan luasan 25 hektare saja membutuhkan penanganan sekitar satu bulanan.
“Saya mengkaji, penanganan yang sangat cepat ini hasil dari koordinasi yang cukup ketat, terlebih pimpinan tertinggi yang benar-benar ikut disetiap strategi penanganannya,” katanya.
Lanjutnya, kata Bambang, mungkin Kota Tangerang cukup belajar dengan kasus kebakaran di TPA daerah lain yang lebih dulu terjadi. Mengingat, cukup banyak TPA di Indonesia yang tengah mengalami hal serupa.
“Hebat dan salut untuk Kota Tangerang, seluruh potensinya benar-benar dikerahkan, mulai dari jajaran pemerintahnya, pihak swasta, hingga relawan seperti Tagana saja benar-benar dilibatkan. Kini, tinggal diperkuat antisipasinya, agar hal ini tidak terulang,” tutup Bambang.(bun)