Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui DP3AP2KB menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) guna membahas kembali terkait strategi dalam menekan angka stunting di Kota Tangerang, bertempat di Ruang Al-Amanah, Pusat Pemerintahan Lantai 5, Rabu (21/6/2023). Kegiatan ini dihadiri 411 orang dengan mengundang beberapa OPD terkait, Forkopimda, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Tangerang, organisasi perempuan, Puskesmas, HIMPAUD, serta kader dan lapisan masyarakat yang tergabung dalam anggota TPPS Kota Tangerang.
“Rapat koordinasi ini untuk melakukan evaluasi dan koordinasi dalam menangani permasalahan stunting di lapangan. Karena sejak 2021 TPPS dibentuk, kami terus mengevaluasi sistem penanganan yang sudah terjadi, seperti halnya dalam menyamakan persepsi terkait penanganan para tim dilapangan, agar target kami di Kota Tangerang bisa zero stunting tercapai,” tutur Jatmiko, Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang.
Ia mengungkapkan terdapat 794 TPPS Kota Tangerang yang dalam satu tim ini terdapat tiga orang yang merupakan tenaga kesehatan, kader PKK wilayah, serta kader Penggerak masyarakat. Sehingga total 2.262 anggota yang bergerak langsung untuk melakukan pendampingan terhadap calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki bayi hingga balita. “Mereka akan berkunjung salah satunya kepada calon penganting selama dua kali, sedangkan ibu hamil delapan kali pendampingan, dimana selain mereka melakukan sosialisasi, juga memastikan mencegah resiko adanya bayi stunting di Kota Tangerang,” lanjutnya.
Selain itu, Wakil Ketua TPPS Kota Tangerang, Aini Suci Wismansyah, menuturkan pada rapat koordinasi ini mengundang Satgas dari Provinsi Banten yang dalam hal ini menyampaikan poin-poin yang menjadi standar kader-kader stunting. Namun disini juga terdapat diskusi bersama untuk saling membantu para kader menyamakan pemahaman dalam penangan stunting di lapangan.
“Harapan saya, kader-kader ini terus berkomitmen bersama dalam mencegah stunting pada generasi bangsa. Dan tentunya terus mensosialisasikan dan memberi edukasi, khususnya kepada orang tua tentang pentingnya menjaga tumbuh kembang anak,” harap Aini.
Sementara itu, Program Manager Data Satgas Stunting Provinsi Banten, Ihya Sulthonuddin, menjelaskan materi yang disampaikan pada rapat koordinasi ini ialah bagaimana menyediakan data keluarga beresiko stunting, pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan calon pengantin, surveilans dan auditasi stunting. Semuanya merupakan hal-hal yang harus dilakukan oleh petugas TPPS yang saling berkaitan.
“Menurut saya, TPPS Kota Tangerang sudah berjalan sangat baik. Apalagi kita ketahui Kota Tangerang berhasil menurunkan angka stunting. Dan untuk TPPS Kota Tangerang sudah saling berkolaborasi dengan berbagai pihak sesuai dengan tugas dan fungsi TPPS di tingkat Kota, Kecamatan, hingga Kelurahan. Diharapkan mereka bisa terus menjalankan program-program yang ada agar dapat menekan angka stunting,” ujar Ihya. (dsw)