Bukan sekadar mencegah penambahan kasus stunting. Seluruh Pos Gizi di Kota Tangerang saat ini tengah terus diperkuat, untuk memastikan seluruh asupan nutrisi anak-anak di Kota Tangerang, dalam kadar yang cukup dan seimbang. Pastinya, dengan tumbuh kembang anak yang terus tepantau dengan baik, oleh orangtua, posyandu, maupun puskesmas setempat.
Kali ini, Kecamatan Tangerang yakni Kelurahan Sukasari, Kelurahan Sukarasa dan Kelurahan Sukaasih menggelar program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), kepada 75 anak-anak hingga 28 hari kedepan. Hari pertama, digelar di Balai Warga Kelurahan Sukasari yang dibuka langsung Ketua TP PKK Kota Tangerang, Aini Suci Wismansyah, Senin (7/8/23).
“Dalam program Pemberian Makanan Tambahan ini bukan sekadar menyuplai makanan sehat untuk anak-anak, dengan makan bersama. Dalam hal ini, orangtua juga diedukasi beragam pola makan yang bisa dicoba, beragam jenis masakan, hingga peka atau teliti pada pertumbuhan anaknya disetiap harinya,” ungkap Aini, usai membuka acara.
Ia pun menuturkan, selama 28 hari kedepan orangtua dan anak harus sama-sama menciptakan pola masak yang menyenangkan dan pola makan yang menyenangkan. “Dengan itu, hati ibu dan anak sama-sama senang, jangan sampai ibu setres dan anak anak pun tak nafsu makan. Masak makanan dengan gizi seimbang itu tidak perlu mahal, namun kita sebagai seorang ibu hanya perlu kreatif dan tidak berhenti berinovasi untuk mencari formula terbaik untuk kesehatan anak-anak kita,” jelas Aini.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Puskesmas Sukasari, Siti Nurdiyanah mengungkapkan dalam program Pemberian Makanan Tambahan ini akan dilakukan dua tahap. Yakni, 14 hari pertama dimana anak-anak di Pos Gizinya masing-masing, akan suplai makanan dengan gizi seimbang, dicatat tinggi badan, berat badan, dan lainnya setiap hari secara penuh.
“Setelah 14 hari pertama, akan dilakukan evaluasi untuk dilakukan penguatan sesuai yang dibutuhkan masing-masing anak untuk 14 hari tahap kedua. Kita optimalkan tumbuh kembang anak-anak kita, jangan sampai lambat berkembang, hingga masuk status kurang gizi bahkan masuk dalam kategori stunting,” tegas Siti. (bun)