Seminggu sudah Pedagang Kaki Lima (PKL) disepanjang Kali Sipon ditertibkan, karena melanggar Perda Ketertiban Umum. Hal ini, mendapat banyak perhatian dan tanggapan dari warga sekitar.
Salah satunya, Kusnul Qomari, warga RW 01, Kelurahan Cipondoh yang menyatakan dirinya sebagai warga sekitar, sangat terganggu dengan keberadaan PKL yang membuat kekumuhan lingkungan dan kesemrawutan lalu lintas setiap harinya.
Buat Qomari, keberadaan Pasar Sipon dengan adanya pedagang resmi sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan warga. Terlebih, ia pun mengetahui PKL di Kali Sipon didominasi pedagang dari luar Cipondoh bahkan luar Kota Tangerang.
"Saya baru tahu ada penertiban hari ini, karena semalam baru pulang dari kampung. Ya alhamdulillah banget dengan penertiban ini. Semoga Dinas terkait dapat menindak terus, jangan lengah dan jangan kendor, jangan timbul tenggelam penindakannya. Supaya, lingkungan Kali Sipon benar-benar bersih dari PKL," ungkapnya.
Ia pun mengapresiasi, atas perbaikan dan perluasan jalan Kali Sipon. "Tapi itu diperluas untuk kelancaran lalu lintas, bukan untuk PKL. Jadi udahlah Pemerintah harus tegas dengan ormas atau apa pun itu. Tindak tegas siapa pun mereka yang melanggar," harapnya.
Hal senada juga diungkapkan, Muhammad Mustopa, Warga Keluarahan Cipondoh yang mengaku warga asli Cipondoh. Ia menyatakan, mengikuti aksi Pemkot Tangerang sejak penertiban hari pertama. Pasalnya, tindakan inilah yang ia tunggu-tunggu sejak lama.
"Saya udah lama kesel sama PKL liar di Sipon, bikin macet dan bau lingkungan karena sampah yang dibuang sembarangan. Masa baru keluar rumah udah macet, subuh-subuh mereka udah semrawut jualannya" tegasnya.
Ia pun menuturkan, kayanya 70 sampai 80 persen pedagang merupakan luar daerah, yang dikoordinir oleh kelompok masyarakat bahkan oknum RT-RW setempat.
"Saya udah bilang ke Lurah untuk tindak tegas mereka instansi Pemerintah yaitu RT RW yang engga bisa bekerjasama dengan Pemkot Tangerang supaya ngerapihin Kali Sipon ini," katanya.
Ia pun berharap, sekiranya Pemkot Tangerang dapat memberikan solusi dengan merelokasi para pedagang. "Kebijakan ini saya harap konsisten dan tegas. Karena seminggu ditertibkan lalu lintas jauh lebih lancar dan lingkungan jadi lebih rapih," katanya.