Bersedekah semakin banyak saja bentuknya, salah satunya dengan memberikan minyak bekas pakai atau jelantah dari rumah anda. Ya, itulah program yang saat ini terus digeliatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mengindari pencemaran air bersih.
Kabid Kebersihan dan Pengolahan Sampah, Yudi Pradana mengungkapkan program sedekah minyak jelantah sudah dimulai sejak 2019 lalu. Tidak tanggung-tanggung, hingga 2021 akhir tercata sudah menyelatkan 911 juta liter pencemaran air bersih di Kota Tangerang.
“Sudah cukup banyak yang mengikuti program Sedekah Minyak Jelantah ini. Mulai dari perorangan, kelompok bank sampah, perusahaan hingga berbagai rumah sakit di Kota Tangerang. Selanjutnya, hasil minyak jelantah yang dikumpulkan dioper ke pihak ketiga, dan diolah menjadi bahan baku biodiesel,” papar Yudi, Selasa (1/3/22).
Lanjutnya, minyak jelantah yang berhasil dikumpulkan, secara alur dibeli oleh pihak ketiga yang bekerjasama dengan DLH. Dimana uangnya, langsung dikirimkan ke Baznas untuk dikelola atau disalurkan untuk kegiatan sosial atau persedekahan.
“Jadi, dari pada dibuang mencemari lingkungan kita sendiri. Lebih baik, dikumpulkan, ikut program Sedekah Minyak Jelantah dan endingnya menjadi aksi sosial untuk kebaikan diri sendiri juga. Jadi, program ini begitu banyak nilai positifnya,” jelasnya.
Diketahui, jika masyarakat Kota Tangerang ingin mengikuti program Sedekah Minyak Jelantah, bisa menghubungi nomor whatsapp 0811-1631-631 atau 0857-1501-8087, dan petugas akan langsung datang untuk menjemput.
Sementara itu, salah seorang Sedekah Minyak Jelantah, Sariningsih dari Bank Sampah Benua Hijau, Karawaci mengungkapkan ini pengangkutan yang ketiga kalinya ia dan timnya ikuti. Biasanya, satu kali angkut Bank Sampah Benua Hijau berhasil mengumpulkan 15 hingga 20 liter minyak jelantah.
“Kalau hari ini, hanya delapan liter aja. Ini hasil pengumpulan tim Bank Sampah dan warga sekitar juga. Ya, cukup penting buat kami untuk mengikuti program ini. Karena memang, pencemaran tak hanya dari sampah saja, tapi bisa juga dari minyak yang dibuang sembarang dan mencemari tanah hingga air bersih. Jadi harus terus digeliatkan,” katanya.