Berbeda dengan kebanyakan pengusaha pemula, yang membangun usaha berorientasi kuliner. Fadil, warga Kelurahan Neroktog, Kecamatan Pinang justru mengambil langkah beda, dengan sukses meracik kotoran hewan menjadi pupuk kemasan.
Menggunakan merek Pupuk Kandang Berkah Tani, Fadil mengolah pupuk dari bahan-bahan tanpa kimia, hanya menggunakan sekam, arang dan kotoran hewan murni. Bahan-bahan yang digiling menjadi satu sehingga menghasilkan pupuk organik yang menyuburkan tanaman.
“Menjaga kualitas kompos, hingga saat ini Pupuk Kandang Berkah Tani sudah punya langganan Tangerang Raya hingga wilayah Jakarta. Kita juga pernah terima orderan satu kontainer yang kita kirim ke Lombok,” ungkap Fadil.
Ia pun menjelaskan, di masa pandemi orderan Pupuk Kandang Berkah Tani cukup kian meningkat. Pasalnya, saat PPKM diberlakukan banyak orang yang tidak beraktivitas di luar rumah, hingga teralihkan dengan aktivitas bercocok tanam
“Peningkatannya, cukup terlihat jelas. Banyak warga yang jadi hobi tanaman secara dadakan. Alhamdulillah berkahnya jadi ke bisnis Pupuk Kandang Berkah Tani,” katanya.
Lanjutnya, Pupuk Kandang Berkah Tani dengan bisnis kompos rumahan, sudah bisa memberdayakan masyarakat sekitar, dengan membuka lapangan kerja. kata Feri, ini menjadi harapan terbesarnya bagaimana keberkahan Pupuk Kandang Berkah Tani dapat dirasakan banyak orang.
“Semoga, pengolahan Pupuk Kandang Berkah Tani dapat kian berkembang, dengan orderan yang semakin luas. Terpenting, semakin besar akan semakin banyak yang bisa bekerja disini, sebagai lahan pekerjaan untuk warga sekitar,” harapnya.