Menjadi kelompok warga yang sukses dibidang budidaya ikan lele, hingga sukses panen ratusan kilogram lele. Tidak membuat Kelompok Usaha Ternak Ikan Lele (Kutil) yang terdiri dari warga Perumahan Cimone Permai, RT 08, RW 07, Kelurahan Cimone, Kecamatan Karawaci cepat puas.
Bagaimana tidak, dengan 10 kolam yang dimiliki. Kini Kutil terlah mengembangkan bisnis budidaya lelenya dengan program kontrak plasma. Ferry, salah seorang anggota Kutil menjelaskan kontrak plasma ialah berkontrak dengan kelompok warga lain, dengan membawa indukan lele milik Kutil.
“Setelah itu, dibawa pulang kembali setelah proses indukan selesai. Tujuannya, agar wilayah yang menjalin kontrak mendapat bibit lele baru. Sistemnya, bagi hasil, yakni 30 persen untuk Kutil dan 70 persen untuk pengelola atau wilayah yang berkontrak dengan Kutil tersebut,” jelas Ferry, Jumat (26/11/21).
Kontrak plasma tak sekadar proses indukan semata, namun Kutil juga bertanggungjawab untuk melakukan pembinaan mulai dari tata cara memberi pakan hingga proses menghasilkan lele yang berkualitas.
“Tentu, hal ini ada aturan-aturan yang harus dipatuhi kedua belah pihak. Salah satunya, dilarang memberikan pakan atau pelet yang murni sesuai standar. Karena, ini akan sangat mempengaruhi kualitas panen,” katanya.
Lanjutnya, selain kontrak plasma, Kutil juga mengembangkan budidaya lele dengan memberikan bantuan bibit kepada pengelola Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang dikembangkan Diskominfo Kota Tangerang. Salah satunya, KIM Tajur dengan seribu bibit lele.
“Komitmennya, Kutil ingin menciptakan budidaya ikan lele yang berkualitas di Kota Tangerang. Kami yakin pasti bisa dengan konsisten dan komitmen yang kita pegang bersama,” harapnya.
Sementara itu, Antonius Irliyanto, Ketua Kutil mengungkapkan kebutuhan konsumsi ikan lele di Jabodetabek per harinya mencapai 80 hingga 10 ton. Kondisi inilah yang patut diolah menjadi peluang bisnis ikan lele yang disasar Kutil saat ini.
“Jika kita sudah bisa hadir untuk siap suplai se-Kota Tangerang, kenapa kita tidak progres untuk dapat suplai se-Jabodetabek dengan pasar kebutuhan lele yang sudah kita lihat cukup tinggi. Sambil perkuat budidaya kita juga perkuat jaringan, sehingga nantinya dapat maju secara beriringan,” jelasnya.