Anisah warga Kelurahan Gaga, Kecamatan Larangan jeli melihat peluang bisnis kuliner. Dia menawarkan pempek krispi khas Palembang dengan merek 'Pempek Kedaiumi' sejak Januari 2019 lalu.
Menjual beragam jenis pempek tanpa menggunakan MSG. Serta menggunakan bahan atau racikan rahasia dalam kuah pempek yang dirasa sangat khas dan berbeda.
Kini, Anisah sudah membuka tiga lapak dan memanfaatkan penjualan online. Menjajaki beragam paket pempek mulai dari Rp12 ribu hingga Rp65 ribu.
Memproduksi 10 kilo lebih adonan setiap harinya. Bersama lima pegawainya, Anisah sukses meraup omzet hingga Rp50 juta setiap bulannya.
"Saya mulai bisnis ini dengan minim modal dan minim keahlian. Berjuang melawan malas dan mood yang naik turun adalah tantangan terbesar saya dalam memulai dan mempertahankan bisnis ini," ungkap Anisah.
Namun kuncinya, kata Anisah adalah segera lakukan jangan pernah nanti dalam hal apa pun. Ingat kembali tujuan awal saat bisnis mulai menurun. Berhenti sejenak namun bukan untuk menyerah.
"Ini yang sering salah dilakukan para pedagang atau UMKM baru. Memikirkan siapa yang membeli produk kita. Jangan!, tugas kita hanya memaksimalkan usaha dan berdoa, sisanya akan bergerak dengan sendirinya," jelasnya.
Pempek Kedaiumi dengan varian pempek komplit, campur, adaan, mini tenggiri, dan lainnya dapat dibeli via whatsapp di nomor 0815-8340-252 atau instagram si @Pempek_kedaiumi dan sejumlah marketplace Pempek Kedaiumi.
"Pukulan palu takkan bisa memecah batu jika dilakukan hanya satu atau dua kali, walau sekeras apapun. Jika kamu terlalu mudah putus asa dan mudah berhenti, langsung dipastikan tak ada hasil yang bisa kau nanti," pesan Anisah.