Memanfaatkan lahan kosong yang ada di sekitar rumah, ternyata dapat menjadi ladang penghasilan baru, bagi warga kelurahan Gandasari, khususnya bagi KWT Gemas Implan. Lahan tidur yang tidak terurus, dijadikan ladang untuk menanam berbagai jenis sayur-mayur, dan juga buah-buahan.
“Jadi, tadinya ini adalah lahan kosong. Akhirnya, oleh warga sekitar sini dimanfaatkan untuk jadi ladang menanam sayur dan buah-buahan. Diurus juga oleh ibu-ibu rumah tangga di sini alhamdulillah jadi ada kegiatan dan penghasilan tambahan,” ungkap Tuminah, Ketua KWT Gemas Implan.
Minah mengatakan dari hasil panen, banyak dimanfaatkan oleh warga untuk dikonsumsi sendiri, maupun dijual. Berbagai produk siap konsumsi juga dijual oleh kwt gemas implan. Seperti, kripik pisang, sirup markisa, dan sari kembang teleng.
“Hasil panen di sini dijual untuk warga sekitar, juga untuk pedagang sayur juga. Selain itu, kami olah juga hasil panen sendiri jadi produk yang dijual oleh UMKM di sini. Ada kripik pisang, kripik pare, sirup markisa dan yang cukup ramai itu sari kembang teleng,” katanya.
Meski baru berjalan dua bulan lalu, KWT Gemas Implan sudah mendapatkan banyak orderan sari kembang teleng. Terdapat dua varian rasa sari kembang teleng yaitu original, dan lemon, dengan harga tujuh ribu rupiah, hingga 15 ribu rupiah per-botol.
Lurah Gandasari, A. Fariz Firdaus menuturkan ke depannya, ada banyak wilayah lainnya yang akan dikembangkan untuk menjadi kwt, dan UMKM seperti yang dilakukan oleh KWT Gemas Implan.
“Nanti, akan ada wilayah-wilayah lain yang akan kami kembangkan seperti KWT Gemas Implan. Jadi, ada KWT nya juga nanti hasilnya diolah sendiri menjadi produk-produk yang dapat dijual di UMKM yang ada di wilayah tersebut,” tuturnya.