Mengasah kemampuan otak serta mendorong produktifitas anak berkebutuhan khusus (ABK). Rumah Autis bersama Cagar Foundation menggelar Workshop Program Pemuda Insan Berkemampuan Khusus (IBK), yang diikuti sekitar 50 ABK, dari tujuh daerah, dengan sederet pelatihannya.
Dwi Astuti, Pengelola Rumah Autis Kota Tangerang mengungkapkan, Workshop Program Pemuda IBK diikuti beragam umur ABK, mulai dari remaja hingga dewasa. Dengan menggelar sejumlah pelatihan, mulai dari pembuatan kaos pelangi, keset, bros, kontektor masker hingga cooking.
“Ini memang program khusus yang diikuti anak-anak dari tujuh cabang Rumah Autis. Mulai dari Tangerang, Bogor, Depok, Gunung PUtri, Karawang, Bekasi hingga Tanjung Priuk. Ini sebagai wujud Rumah Autis yang terus memperhatikan seluruh tumbuh kembang anak, mulai dari segi akademis hingga keterampilan,” ungkap Dwi, Jumat (22/10/21).
Ia menuturkan, selama ini potensi anak berkebutuhan khusus Rumah Autis telah dilirik oleh pasar. Tak jarang, masyarakat memesan bros dan kontektor hasil karya ABK Rumah Autis untuk souvenir pernikahan dan acara lainnya. Sedangkan, hasil produksi keset sudah rutin dikirim ke sejumlah toko perabotan untuk diperjual belikan.
“Hasil dari pendapatan tersebut, digunakan untuk memenuhi fasilitas dan kebutuhan belajar anak-anak juga. Terpenting, anak-anak dapat meluapkan talentanya dengan sebuah karya. Kelak mereka dewasa, bisa menjadi peluang bisnis di rumah. Produk-produk mereka luar biasa. Ada potensi yang tidak boleh diragukan,” tegasnya.
Ketika disinggung, adanya keterbatasan sehingga hasil yang didapat tidak sama. Dwi menyebutkan hal inilah yang menjadi unik dan berbeda, “Dengan begitu menjadi khas, unik bisa limited edition setiap hasil karya ABK Rumah Autis berbeda-beda,” pungkasnya.