Senin, 21 Juni 2021 21:43 WIB | Dibaca : 1253
Covid-19 Meledak, Tenaga Kesehatan Bisa Tumbang
Covid-19 Meledak, Tenaga Kesehatan Bisa Tumbang
Covid-19 Meledak, Tenaga Kesehatan Bisa Tumbang
Covid-19 Meledak, Tenaga Kesehatan Bisa Tumbang
Covid-19 Meledak, Tenaga Kesehatan Bisa Tumbang
Covid-19 Meledak, Tenaga Kesehatan Bisa Tumbang

Dua minggu terakhir, memperlihatkan lonjakan kasus covid-19 yang cukup tinggi. Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT) dan RSUD Kota Tangerang saat ini sudah dalam kondisi penuh. Layanan ICU dan NICU pun harus melalui waiting list. Tak sampai disitu, tiga hari ini belasan hingga puluhan jenazah covid-19 harus mengantre untuk proses pemulasaraan jenazah.

Jika kondisi ini kian memburuk, fasilitas kesehatan terus membludag. Tak menutup kemungkinan, satu hingga dua bulan kedepan tenaga kesehatan bisa tumbang. Situasi pandemi covid-19 pun akan kian mengkhawatirkan.

“Seminggu ini pasien di IGD sangat penuh. Untuk kunjungan IGD saja, biasanya hanya 15 hingga 25 per hari. Tapi seminggu ini, bisa 60 pasien per hari, dan mereka yang sudah diindikasi suspek. Sedangkan untuk ICU selalu full dipenuhi para pasien yang sesak nafas atau kondisi buruk,” ungkap Ns Marningtyas, kepala IGD RSUD Kota Tangerang, Senin (21/6/21).

Ia pun memaparkan, kasus kematian saat ini sedang tinggi-tingginya. Kata Ns Marningtyas, belasan hingga puluhan jenazah covid-19 harus mengantre untuk proses pemulasaraan. “Bed kamar jenazah sangat terbatas, bahkan jenazah di UGD atau rawat inap pun belum bisa diambil, atau kondisinya mengantre. Ini harus menjadi perhatian semua masyarakat, jangan main-main,” tegasnya.

Hal senada pun diungkapkan, dr Usyinara Dokter Spesialis Paru RSUD Kota Tangerang. Ia menuturkan, kasus kematian dua hari ini tinggi, karena datang terlambat dengan saturasi yang sangat rendah.

“Saya terus terang sudah capai, kami semua didalam rumah sakit sudah pontang panting. Namun, kita semua terus berjuang, kami kuat-kuatin untuk tanggungjawab kita. Tapi mau sampai kapan ? jadi tolong jangan abai dengan protokol kesehatannya. Itu saja,” harap dr Usyinara.

Sementara itu, Dosen Program Studi Biologi UPH, Dr. rer. nat. dr. Juandy Jo mengungkapkan lonjakan kasus covid-19 saat ini sudah dalam prediksi para pengamat. Ia pun menjelaskan, ada empat hal yang mendorong lonjakan kasus pasca libur panjang lebaran kemarin.

“Pertama, setelah satu tahun lebih pandemi, kedisiplinan masyarakat menurun karena mungkin lelah dan bosan. Kedua, mobilitas meningkat karena rusaknya ekonomi. Ketiga, capaian vaksinasi masih rendah, dan keempat adanya variant baru, yang diketahui tidak terlalu menakutkan tapi lebih cepat menularkan,” paparnya melalui zoom meeting.

Lanjutnya, kondisi ini tidak ada lagi selain protokol kesehatan masyarakat yang ketat. “Itu dari sisi individu, kalau dari sisi Pemerintah sekiranya harus berani melakukan lockdown atau setidaknya PSBB ketat minimal dua minggu. Untuk memutus rantai penularan tersebut,” imbuh dr Juandy.

Sementara itu, terkait penonton EURO 2020 yang sudah ke stadion tanpa pakai masker, dr Juandy pun memberikan pandangannya. Katanya, kondisi tersebut tak seindah apa yang terpampang di televisi. “Negara-negara tersebut kasus covid-19 yang sudah dalam kondisi menurun. Banyak dari negara itu pun para penonton harus PCR lebih dulu, tak sedikit penonton harus karantina lebih dulu,” jelasnya.

Disisi lain, kata dr Juandy angka vaksinasi diberbagai negara tersebut sudah jauh lebih cepat, terpenting respon masyarakat terhadap vaksinasi pun bagus. “Dengan itu, ayo seluruh masyarakat Indonesia khususnya Kota Tangerang patuhi protokol kesehatan, vaksinasi saat kesempatan itu ada, karena itu tameng yang harus kita miliki,” katanya.



Kota Tangerang

Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!