Perkembangan teknologi informasi telah mengubah perilaku dan gaya hidup masyarakat, termasuk kebiasaan mereka dalam mengakses informasi. Masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi dari berbagai sumber melalui internet. Bahkan cukup dengan satu klik masyarakat bisa mengakses berbagai literatur ilmiah yang tersebar di berbagai situs internet. Sehingga tidak mengherankan bila tingkat kunjungan ke perpustakaan menurun.
Kondisi tersebut tentunya harus disikapi secara benar oleh pemangku kepentingan, dalam hal ini pemerintah, terutama dalam menyediakan sumber informasi ataupun bahan literatur bacaan yang tidak hanya berkualitas namun juga mudah diakses oleh masyarakat. Sehingga pola pengelolaan perpustakaan daerah yang menjadi rujukan lietarur bacaan yang berkualitas, harus juga memperhatikan perkembangan teknologi informasi.
"Pola pengelolaan perpustakaan harus juga memperhatikan kemajuan teknologi," tegas Sekretaris Daerah Kota Tangerang, Dadi Budaeri saat membuka acara Bimbingan Teknis Pengelola Perpustakaan di Gedung Windu Karya, Selasa (16/05).
"Kondisi saat ini masyarakat lebih suka mengakses berbagai literatur melalui situs internet," sambungnya.
"Sehingga yang aktif sekarang situs internet, dan perpustakaan jadi situs purbakala karena jarangnya pengunjung yang datang," serunya.
Untuk itu, Sekda berharap agar Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) selaku pengelola perpustakaan daerah bisa mempertimbangkan untuk membangun perpustakaan virtual yang dilengkapi dengan wifi dan juga fasilitas penunjang yang memadai.
"Jadi orang terutama pelajar atau mahasiswa bisa menikmati suasana perpustakaan yang nyaman, sambil mereka browsing informasi ataupun literatur yang mereka butuhkan," paparnya.
Usaha untuk meningkatkan minat baca masyarakat, lanjut Sekda selain bisa dilakukan dengan melakukan jemput bola seperti lewat perpustakaan keliling, juga bisa dimulai dengan menata ruangan perpustakaan yang tidak hanya dilengkapi dengan buku-buku yang informatif juga dengan berbagai fasilitas penunjang lain yang bisa menarik orang untuk berkunjung ke perpustakaan.
"Kalau perlu kasih hadiah bagi mereka yang suka berkunjung ke Perpustakaan," ucapnya.
Pelaksanaan Bimbingan Teknis tersebut diikuti oleh para pengelola perpustakaan dari Perguruan Tinggi, Sekolah dan juga Pondok Pesantren di Kota Tangerang. Bimbingan Teknis tersebut terbagi dalam dua gelombang, dengan masing-gelombang jumlah pesertanya 50 orang.