Jalan sehat pakai baju olahraga, itu biasa. Tapi apa jadinya kalau jalan sehat pakai sarung. Anda mungkin baru melihat dan mengikutinya pada acara Jalan Sehat Sarungan bersama Santri dan Masyarakat yang digelar di kawasan Masjid Raya Al-A'zhom, Kota Tangerang, Minggu (09/10).
Tampilan jalan sehat dengan sarungan ala Wali Kota Tangerang, Arief Rachadiono Wismansyah, Wakil Wali Kota, Sachrudin, Sekretaris Daerah, Dadi Budaeri, beserta jajaran kepala dinas, camat, lurah, para pegawai di lingkup Pemerintah Kota Pemkot Tangerang bersama para alim ulama, forum silaturahmi pondok pesantren, para santri dan masyarakat Kota Tangerang, menjadikan suasana Tahun Baru Islam 1438 hijriah, semakin meriah dan menarik.
Dalam sambutannya sebelum melepas rombongan jalan sehat, Arief menyampaikan, dalam rangka memeriahkan Tahun Baru Islam dan memperingati hari santri pada 22 Oktober, Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP), panitia Festival Al-A'zhom serta segenap elemen masyarakat yang ada di Kota Tangerang menggelar kegiatan jalan sehat sarungan.
Mengapa pakai sarung? Hal ini tentunya sebagai wujud rasa hormat dan cinta kepada kalangan santri pondok pesantren yang turut menjadi bagian dalam pembangunan sumber daya manusia di Kota Tangerang serta pelestarian budaya islam. Di mana kebiasaan para masyarakat khususnya para santri di kalangan pondok pesantren yang mengenakan kain sarung, baik untuk kegiatan ibadah maupun dalam bersosialisasi. Terlebih Kota Tangerang dengan moto akhlakul karimahnya, tentu harus dapat merepresentasikan nilai-nilai budaya islam di Kota Tangerang. Salah satunya dengan budaya bersarung.
"Dengan sarung, kita juga diingatkan untuk senantiasa mengingat sang pencipta. Kalau pakai sarung dan peci biasanya kita mau ibadah, baik solat, mengaji ataupun bersilaturahmi," jelasnya.
Di mana semangat para santri dan seluruh elemen yang turut serta pada kegiatan ini, kami harapkan akan semakin menumbuhkan semangat untuk senantiasa mengimplementasikan nilai-nilai akhlakul karimah dan ukhuwah atau persaudaraan diantara kita semua sebagai warga Kota Tangerang.
Dengan semangat kebersamaan ini, lanjutnya, kami harapkan juga semakin mendorong pada semangat hijrah yaitu hijrah untuk menjadi masyarakat dan Kota Tangerang yang semakin baik lagi di masa depan.
"Berbagai warna serta corak kain sarung, baju serta berbagai aksesoris yang dikenakan, menyiratkan sebuah keberagaman yang ada di Kota Tangerang yang dapat menjadi sebuah kebersamaan dalam langkah dan upaya untuk bersama-sama mewujudkan Kota Tangerang yang semakin baik lagi," tuturnya pada ratusan peserta jalan sehat.
Dirinya juga berpesan kepada para peserta jalan sehat untuk mengikutinya dengan tertib, tetap menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan mengikutinya dengan santun. Dengan demikian, ketertiban, kenyamanan masyarakat tidak terganggu karena aktivitas jalan sehat yang melewati jalan Windu Karya, Benteng Jaya, Dadang Suprapto, Berhias, Jembatan Satria, Jalan Daan mogot, Taman Makam Pahlawan Taruna dan finish di area Masjid Raya Al-A'zhom.