Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, didampingi Ibu Aini Suci Wismansyah, Sabtu (10/09), menjadi Keynote Speaker pada acara seminar E-government Policy in Education : Accomodative Curriculum for Childern with Specific Learning Difficulties di Grand Balroom Menara Top Food Alam Sutera.
Dalam kesempatan tersebut Wali Kota mengajak kepada para peserta seminar yang didominasi oleh para orang tua, untuk lebih peduli terhadap isu-isu sosial perkotaan terutama terkait masalah lingkungan. "Sangat penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya disleksia, namun bukan hanya terkait kesulitan membaca atau mengenal angka yang perlu perhatian kita. Masyarakat Kota Tangerang jumlahnya 1,8 juta jiwa lebih tersebar di 13 kecamatan 104 kelurahan, sebenarnya masyarakat itu pada tahu bagaimana mewujudkan kota yang maju dan berperadaban. Tapi masih ada masyarakat yang buang sampah sembarangan, termasuk mereka ini yang tinggal di perumahan elit. Diajak kerja bakti sama-sama sulit diajak berlaku tertib susah. Jangan sampai masyarakat kita menjadi masyarakat yang disleksia," ujar Wali Kota merujuk kepada istilah gangguan dalam perkembangan baca-tulis yang umumnya terjadi pada anak.
"Karena sudah tahu sampah itu kurang sehat malah buang sampah sembarangan," imbuhnya.
Oleh karenanya, dalam acara yang diselenggarakan oleh Dyslexia Association of Indonesia, Wali Kota meminta kepada pemerhati dan praktisi pendidikan untuk bisa bersama-sama berkolaborasi membangun pendidikan yang tidak hanya berkualitas namun juga berintegritas dengan berlandaskan moral dan budaya ketimuran yang mengedepankan etika.
"Ada Super Mom, Dad-nya enggak mau kalah bikin Super Dad nanti ada lagi Super Child. Kenapa kita enggak bersatu aja menjadi Super Family. Karena bangsa kita bisa maju kalau kita bersatu," tegasnya.
"Dan Alhamdulillah hari ini Super Mom, Super Dad dan Super Parents bersatu menjadi Super Family, and hopefully next bisa menjadi Super Nation, yang akan memajukan bangsa kita," sambungnya.
Menutup sambutannya, Wali Kota secara langsung menyampaikan apresiasinya kepada para anggota Dyslexia Association of Indonesia yang telah sangat perhatian memberikan pencerahan terkait masalah disleksia. "Saya mohon kesediannya untuk bisa hadir memberikan pencerahan kepada para Kepala Sekolah di Kota Tangerang terkait disleksia," pungkasnya.
Disleksia/dyslexia adalah sebuah gangguan dalam perkembangan baca-tulis yang umumnya terjadi pada anak menginjak usia 7 hingga 8 tahun. Ditandai dengan kesulitan belajar membaca dengan lancar dan kesulitan dalam memahami meskipun normal atau diatas rata-rata. Disleksia mempengaruhi perkembangan bahasa seseorang.