Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, Selasa (26/04), menjadi pembicara pada Seminar Nasional Strategi dan Arah Pengembangan Smart City di Indonesia Menghadapi Tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di Hotel Grand Sahid Jakarta.
Dalam acara yang dibuka langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla tersebut, Wali Kota akan menyampaikan konsep pengembangan Smart City di Kota Tangerang, yang salah satunya terkait dengan penggunaaan sistem aplikasi dalam meningkatkan pelayanan publik di Kota Tangerang.
Hal tersebut, dikatakan Wali kota menjadi isu penting dalam menyukseskan reformasi birokrasi yang menjadi agenda pemerintah.
"Penyelenggaraan reformasi birokrasi ini salah satunya ditempuh melalui strategi pengoptimalan teknologi informasi," paparnya.
"Reformasi birokrasi ini memerlukan alat bantu. Dan dengan perkembangan teknologi informasi, sangat membantu dalam melakukan debirokratisasi pelayanan publik,".
"Kita tidak cukup monitor kinerja staf kita dari aplikasi yang telah kita bangun, dengan bantuan teknologi informasi kita bisa mengintervensi atau memecahkan persoalan yang dihadapi masyarakat, kemacetan contohnya," terangnya.
Ditambahkan Wali Kota, pengembangan Smart City di Kota Tangerang meliputi 6 (enam) komponen utama yaitu Smart Governement, Smart Living, Smart Mobility, Smart People, Smart Environment, dan Smart Market.
Wali Kota menuturkan bahwa pemanfaatan teknologi juga berperan penting untuk mendukung keterbukaan informasi publik. Baik dirinya maupun masyarakat dapat memantau sekaligus melaporkan perkembangan pemerintahan setempat secara mudah.
"Setiap saat saya juga bisa memantau progres program kegiatan yang ada di setiap dinas," terangnya.
Namun demikian, lanjut Wali Kota, pengembangan Smart City seharusnya juga tidak hanya bertumpu pada pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi, tapi lebih penting dari itu semua adalah pengembangan Smart People, dimana masyarakat yang menjadi bagian dari sistem pemerintahan juga harus sadar terkait peran sertanya dalam mewujudkan Smart City.
"Kota Pintar harus didukung dengan masyarakat yang cerdas pula, yaitu masyarakat yang faham akan perannya dalam pembangunan. Oleh karenanya dalam beberapa tahun terakhir kita juga melibatkan masyarakat dalam memecahkan berbagai persoalan kota, melalui gerakan masyarakat peduli lingkungan dimana mereka terlibat aktif dalam menyelesaikan permasalahan lingkungannya masing-masing mulai dari persoalan sampah sampai masalah keamanan lingkungan," jelas Wali Kota memaparkan konsep Smart City di Kota Tangerang.
"Karena percuma kita bangun berbagai aplikasi kalau masyarakatnya juga kurang sadar terhadap isu-isu di lingkungannya sendiri," sambungnya.
Wali Kota yang menjadi narasumber bersama dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, dan juga perwakilan Pemerintah Singapura juga menyampaikan bahwa komponen penting dalam penerapan Smart City adalah perubahan pola pikir aparat, dari dilayani menjadi melayani.
"Mari kita lakukan perbaikan diri. Setelah kita memasukkan teknologi informasi, mari kita bersama-sama mengubah mindset sebagai pelayan masyarakat. Kita selalu tanamkan agar setiap aparat punya keikhlasan bersama untuk melayani masyarakat," pesannya.