Sejalan dengan berkembangnya teknologi, mengakibatkan terjadinya perubahan tata nilai dan budaya umat. Pola interaksi dan komunikasi juga semakin terbuka. Semua perubahan itu tentu tidak lepas dari peran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak pernah absen dalam melakukan inovasi baru.
Tak terkecuali dalam sektor dakwah. Seiring dengan perkembangan teknologi, khususnya teknologi komunikasi dan informasi, dakwah di era modern ini pun harus turut serta melakukan inovasi yang kreatif.
"Fenomena sosial media harus bisa disikapi secara bijaksana, terlebih dalam hal dakwah," ujar Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, saat memberikan sambutan pada acara Rapat Kerja Daerah Majelis Ulama Indonesia Kota Tangerang, di Kantor MUI, Selasa (01/08).
"Untuk itu diperlukan inovasi yang kreatif dalam berdakwah," sambung Wali Kota sambil menceritakan acara Ngobras di Masjid Raya Al-Azhom yang dihadiri oleh puluhan ribu remaja, hanya dengan mengandalkan promosi lewat sosial media.
Untuk itu, pola dakwah konvensional saat ini secara perlahan harus menyesuaikan dakwah yang aktif dengan memanfaatkan berbagai macam media komunikasi dan informasi dengan kecanggihan yang ditawarkan, mulai dari memanfaatkan sosial media ataupun media film dimana saat kini mulai marak hadir film-film bernuansakan Islam, yang turut tampil dalam dunia per-bioskop-an Indonesia.
"Jadi mau enggak mau berdakwah sekarang ini memerlukan inovasi, kerena banyak media yang bisa digunakan untuk berdakwah," tuturnya.
Sehingga, lanjut Wali Kota diharapkan dai dalam menyampaikan dakwahnya tidak kehabisan ide, maka dari itu diperlukan sarana untuk menyampaikan dakwah. Sebagai contoh kesenian dapat dijadikan paduan dalam menyampaikan dakwahnya.
"Sehingga secara enggak langsung umat bisa tertarik dan di sisi lain diharapkan dapat memperbaiki citra Islam," ucapnya.
Selain itu, Wali Kota juga mengajak kepada seluruh anggota MUI Kota Tangerang untuk ikut bersama dalam membangun jiwa dan raga masyarakat Kota Tangerang.
"Kita tidak ingin hanya membangun fisik semata, namun kita juga ingin bangun jiwa dan raga masyarakat kota Tangerang," terangnya.
"Seperti saat kita mengeluarkan surat himbauan sholat berjamaah, kita ingin masyarakat bisa menjadikan agama sebagai tatanan dan tuntunan masyarakat," imbuhnya.
Dan untuk itu, ujar Wali Kota diperlukan peran ulama dan juga para ustadz untuk bisa memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan mental masyarakat.
"Oleh karenanya kita juga akan bangun kantor-kantor MUI Kecamatan, sehingga gedung MUI tersebut bisa menjadi pusat peradaban umat bersama dengan masjid dan mushola," tandasnya.
Pelaksanaan Rakerda MUI Kota Tangerang yang berlokasi di Puri Avia Puncak Bogor, berlangsung selama dua hari dari tanggal 1-2 Agustus 2017, dan diikuti oleh 160 peserta terdiri dari Pengurus MUI Kota Tangerang dan Pengurus MUI Kecamatan.